Sebagai pimpinan saat berÂdinas bagiaman Anda memÂperlakukan bawahan yang umurnya jauh lebih tua?Terhadap rekan Kowad yang usianya sudah tua, tentunya sudah lebih banyak pengalaman. Saya tetap memberikan perintah terkait pekerjaan terhadap rekan Kowad tersebut. Namun di samping memberikan perintah, saya juga menciptakan suaÂsana nyaman sehingga tercipta suasana saling menghargai dan menghormati satu dengan yang lain.
Karier Anda terbilang cepat, bagaimana Anda meraihnya?Jadi begini, di TNI untuk jenjang karier dan kepangkatan sudah diatur sedemikian rupa. Sehingga setiap prajurit dapat fokus membela NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Nah saya ini masuk menjadi TNI dari latar belakang sarjana, maka untuk menjadi seorang kapten, saya harus berdinas aktif selama enam tahun. Selain itu juga saya telah mengikuti berbaÂgai test untuk kenaikan pangkat menjadi kapten.
Sebagai sarjana tentu banÂyak peluang profesi lain yang lebih feminim, kenapa Anda malah memilih TNI?Saya ingin mengabdi kepada Indonesia melalui menjadi tenÂtara.
Apa tugas yang paling meÂnantang selama menjadi angÂgota TNI?Pada saat mendapat perintah membantu warga Yogyakarta ketika gunung Merapi meletus tahun 2010. Di sana saya mendaÂpat tugas menjadi tim peneranÂgan TNI, hal ini tidaklah mudah karena selain saya menginforÂmasikan kepada publik tentang kegiatan satuan tugas TNI dalam membantu warga, saya juga ikut serta mengevakuasi warga.
Apa saja sih suka dukanya menjadi tentara?Sukanya sikap disiplin saya menjadi terpelihara setiap saat, dengan masuk menjadi tentara. Selain itu jiwa korsa dengan reÂkan Kowad lainnya sangat tinggi. Pada saat saya mengalami kesuÂlitan di dalam satuan saya, rekan Kowad saya siap membantu.
Dukanya?Saya rasa dengan semangat pengabdian yang tinggi, semua duka yang ada terasa seperti suka.
Apa hal terbesar yang ingin Anda capai di TNI?Hemm hal besar yahh...Saya ingin menempuh pendidikan di TNI, namun tetap di bidang komunikasi, tetapi pendidikan tersebut dilaksanakan di luar negeri.
Kenapa harus di luar negeri?Soalnya di luar negeri bisa menambah pengalaman baru, agar bisa saya aplikasikan di satuan saya yang sekarang.
Suaminya Anda anggota TNI juga?Suami saya sipil mas, pegawai swasta hehe..
Bagaimana ceritanya, kok berani dekatin anggota Kowad?Pertemuan dengan suami, waktu itu dikenalkan oleh teman dekat waktu SMA. Suami saya waktu itu nggak tahu kalau saya TNI hehe..
Setelah berkeluarga baÂgaimana Anda membagi wakÂtu sebagai seorang ibu dengan tuntutan pekerjaan di TNI?Kepada keluarga saya samÂpaikan bahwa saya 24 jam harus siap berdinas di militer, dan keluarga pun mendukung saya. Tentunya saya membagi waktu antara dinas dan untuk anak saya.
Ketika saya tidak sedang dinas, saya maksimalkan waktu saya untuk bermain dengan anak saya, jadi anak saya tidak kehilangan sosok seorang ibu.
Anda pernah merasakan adanya diskriminasi antara tentara perempuan dan laki-laki di TNI?Tentunya tidak ada sikap disÂkriminasi antara perempuan dan laki laki. Perempuan tetap mendaÂpat hak dan kewajiban yang sama dengan laki laki. ***
BERITA TERKAIT: