Kedua WNI yang disandera sejak 9 September lalu itu dibeÂbaskan oleh pasukan tentara keamanan Papua Nugini atau Papua New Guinea (PNG).
Bagaimana kronologisnya? Apakah ada barter dengan peÂnyandera? Simak wawancara dengan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arrmanatha Nasir berikut ini:
Bagaimana kronologi pemÂbebasan kedua WNI terseÂbut?Informasi yang kami terima, paÂsukan tentara keamanan PNG dan penyandera awalnya menyepakati untuk bertemu, Kamis (17/9).
Saat tentara tiba di lokasi yang disepakati, kelompok penyandera tak menampakkan diri. Mereka malah masuk ke dalam hutan lebih dalam lagi. Pasukan tentara lalu menguber kelompok yang diduga Organisasi Papua Merdeka (OPM) itu ke dalam hutan.
Pengejaran dilakukan terus hingga sore dan malam hari. Akhirnya pada pukul 19.30 WIB kedua sandera dilaporkan telah berada di tangan pasukan tentara PNG.
Mereka berhasil mengambil dua WNI dengan tidak melakuÂkan kekerasan yang berlebihan atau minimum force.
Apa negosiasinya?Upaya negosiasi untuk memÂbebaskan kedua WNI sudah dilakukan sejak Selasa. Tim PNG telah membuat janji bertemu dengan juru bicara kelompok penculik, tapi batal. Kamis, pihak tentara PNG mengubah strategi dengan mencari langÂsung ke dalam hutan.
Apa ada kekerasan?Sejak awal tim PNG mengedepankan langkah negosiaÂsi dan persuasif tanpa kekerasan. Hal itu sesuai instruksi Menteri Luar Negeri (Retno Marsudi) yang menginginkan kedua WNI diselamatkan tanpa terluka.
Seluruh proses pembebasan dilakukan oleh tim PNG. Walau begitu, TNI selalu
stand by di perbatasan. Pihak PNG mengatakan bahwa mereka akan berusaha semaksimal mungkin. Apabila mereka tidak sanggup baru akan meminta bantuan dari pemerintah Indonesia.
Tak ada satu peluru pun yang keluar?Mereka mengedepankan neÂgosiasi secara persuasif untuk bisa membebaskan kedua WNI itu. Tentara PNG sudah standÂby tapi tidak menggunakan kekerasan.
Operasi pembebasan dua WNI itu dipimpin langsung oleh Panglima Angkatan Bersenjata Papua Nugini (PNGDF) Brigadir Jenderal Gilbert Toropo.
Dalam laporan yang dilansir
ABC Australia, Toropo menÂgatakan beberapa perempuan yang terlibat dalam kelompok militan itu menyerahkan dua sandera secara sukarela. Tidak ada tembakan senjata yang dilepaskan.
Dibawa kemana kedua WNI itu?Meski sandera sudah dibebasÂkan, kepastian keselamatan merÂeka baru dapat dikabarkan setelah berada di Vanimo. Kedua WNI itu saat ini sudah berada di Konsulat Jenderal RI di Vanimo.
Apakah ada luka-luka?Dari dua WNI selamat, ada seorang WNI yang mengalami luka di kaki. Namun luka buÂkan berasal dari senjata. Luka tersebut diperoleh lantaran jatuh saat proses penyelamatan berÂlangsung. Lukanya langsung ditangani. ***
BERITA TERKAIT: