Pujian diberikan kepada perwiÂra tinggi kelahiran Februari 1960 ini karena belum genap setahun mengkomando Bareskrim Polri, sedikitnya ada delapan kasus hukum yang diperkirakan merÂugikan negara triliunan rupiah berhasil diungkap.
Namun 'kebuasan' Buwas harus terhenti karena dirinya dirotasi menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) menggantikan Komjen Anang Iskandar.
Publik berharap Buwas terus membara untuk memberantas peredaran narkotika yang sanÂgat meresahkan masyarakat. Mampukah Buwas melakukanÂnya? Simak wawancara dengan Buwas berikut ini:
Bagaimana Anda mulai bekerja di BNN?Saya langsung melakukan koordinasi dengan para staf BNN. Awal yang baru harus menjadi semangat yang baru juga untuk BNN. Saya akan mengevaluasi seluruh kinerja BNN. Saya akan lebih dulu menÂdengar masukan dari seluruh staf di BNN. Saya ingin tahu apa yang sudah dilaksanakan atau yang belum dilaksanakan.
Masukan apa yang Anda maksud?Masukan yang saya maksud termasuk soal proses rehabiliÂtasi yang menjadi salah satu program BNN memberantas peredaran dan konsumsi narkoba. Penanggulangan narkoba meÂmang harus berjalan secara siÂmultan, termasuk dengan evaluÂasi terhadap undang-undang terkait. Jika ada yang belum sempurna, disempurnakan.
Hukuman mati untuk gemÂbong narkoba, bagaimana?Saya mendukung penuh upaya pengadilan dan pemerintah menghukum mati kepada bandar narkoba. Saya menilai, para bandar memang perlu diberi huÂkuman berat. Hukuman mati ya seperti kata Presiden. Karena sebenarnya pelaku, bandar-banÂdar itu adalah pembunuh generasi muda bangsa ini. Tidak ada amÂpun atau maaf.
Bagi oknum penegak hukum yang bermain dalam pereÂdaran narkoba, apa ditindak tegas?Saya ingatkan kepada aparat penegak hukum agar jangan coÂba-coba memuluskan jalan para bandar atau justru ikut menjadi pengedar. Saya tak segan-segan menjerat mereka, meski berlaÂbel penegak hukum atau aparat keamanan. Oknum tetap kita lakuan tindakan tegas.
Apa tanggapan Anda soal adanya 36 narkoba jenis baru?Saya ingin peredaran narkoÂtika ini bisa diberangus BNN sehingga masyarakat tak menÂjadi korban. Kita akan antisipasi dan sosialisasi ke masyarakat bahaya-bahayanya sampai ke generasi paling bawah, SD dan TK, seperti soal permen dan makanan kecil yang diduga mengandung narkoba.
Untuk mafia yang mengenÂdalikan lewat jeruji besi atau dalam Lapas? Mafia yang masih bisa beropÂerasi di Lapas atau di mana saja akan ditindaklanjuti. Saya akan kerja sama dengan seluruh unsur masyarakat. Penanggulangan peredaran narkotik dan psikotroÂpika bukan hanya pekerjaan polisi semata, melainkan seluruh elemen masyarakat.
Apa target Anda?Semua pekerjaan bisa selesai dalam waktu cepat. Targetnya secepat mungkin. Saya ingin ceÂpat karena penanganan narkoba ini harus dengan semangat dan agresif.
DPR mau memanggil Kapolri Jenderal Badrodin Haiti untuk minta penjelasan soal Anda dimutasi, tanggapan Anda?Tidak ada tanggapan, sekaÂrang saya sudah jadi Kepala BNN. Fokus saya sekarang ialah mengenali tempat baru seÂcara lebih mendalam, sehingga bisa bekerja lebih mantap.
Saya kenali dulu pekerjaan, melihat kekuatan di internal dan bersih-bersih dulu. Setelah itu akan fokus pada persoalan rehabilitasi pengguna narkoÂtika.
Saya akan mengkaji ulang kebijakan rehabilitasi tersebut supaya tidak menjadi celah bagi para pengedar untuk memanfaatÂkannya. ***
BERITA TERKAIT: