Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Indonesia Sedang Genting, PAN Malah Memikirkan Kekuasaan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Rabu, 02 September 2015, 16:56 WIB
Indonesia Sedang Genting, PAN Malah Memikirkan Kekuasaan
zulhas-jokowi
rmol news logo Langkah politik Partai Amanat Nasional (PAN) bergabung dengan koalisi pendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Koalisi Indonesia Hebat) dinilai tidak masuk akal.

"Mengingat (saat ini) tingginya tekanan yang ditujukan rakyat terhadap pemerintahan. Karena kinerja buruk yang ditunjukan pemerintahan Jokowi-JK," ujar pengamat politik, Jajat Nurjaman, dalam siaran persnya (Rabu, 2/9).

Karena itu, Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) ini menambahkan, rakyat akan sadar bahwa PAN bergabung hanya karena transaksi politik, bukan keikhlasan untuk mendukung.

"Sedih melihat partai seperti PAN, di saat Indonesia genting malah memikirkan kekuasaan. Saya cukup yakin PAN bersedia bergabung karena tawaran politik yang dilontarkan Jokowi memuaskan, kalau tidak mana mungkin mereka mau bergabung," tandas Jajat.

Dalam keterangan pers di Istana, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menegaskan keputusan bergabung itu diambil murni untuk membantu pemerintah. Jadi tidak ada transaksi politik.

"Kami menyatakan PAN bergabung dengan pemerintah. Jika sebelumnya mendukung,  kini bergabung, untuk menyukseskan program-program pemerintah," ucap Zulhas. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA