"Generasi muda seharusnya menjadi garda terdepan dalam memahami dan mengamalkan nilai-nilai luhur bangsanya. Makanya, di setiap pertemuan sosialisasi Empat Pilar saya selalu menanyakan soal Pancasila, apakah hafal atau tidak,†ujar Pimpinan Kelompok DPD RI di MPR RI, Abraham Paul Liyanto, dalam diskusi soal Pancasila dan UUD, di kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jumat ( 22/5 ).
Akan menjadi persoalan penting jika generasi muda bangsa ditemukan tidak pernah mengamalkan Pancasila, apalagi tidak hafal Pancasila.
"Sangat miris dan berbahaya. Lalu, bagaimana jika mereka menjadi pemimpin bangsa?†katanya.
Dalam penyampaian materi, Abraham banyak mengupas soal Pancasila dan soal perubahan konstitusi. Kepada para peserta mahasiswa, Abraham menjelaskan bahwa UUD 1945 sudah mengalami perubahan sebanyak empat kali. Perubahan pertama dilakukan setelah reformasi lahir, yakni periode MPR tahun 1999-2002.
Perubahan UUD 1945 yang telah dilakukan mengatur tiga hal penting, yakni, pertama, pembatasan kekuasaan organ-organ negara. Kedua, untuk mrengatur hubungan antar lembaga-lembaga negara. Dan ketiga, untuk mengatur hubungan kekuasaan antar lembaga-lembaga negara dengan warga negara.
"Kami berharap, pasca sosialisasi ini wawasan para peserta mahasiswa soal nilai-nilai luhur dan konstitusi bangsa bertambah, dan menyebarkannya kepada teman-temannya baik di kampus atau di rumah, agar semua paham dan sama-sama mengamalkannya demi Indonesia lebih baik," pungkasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: