"Andaikan mereka (kubu Agung Laksono) menang dalam putusan tetap, saya nggak usah didesak, pasti mundur kok. Kami tunggu kekuatan hukum tetap," kata Ketua Fraksi Partai Golkar DPR hasil Munas Bali, Ade Komarudin.
Ade mengingatkan bahwa sikap ngotot dan terkesan arogan untuk dapat menduduki FPGDPR tidak akan membawa hasil apa-apa.
Perlu diingat, lanjutnya, yang benar itu di ujung selalu menang, lihat aja nanti. Kayak sinetron saja biasanya yang benar itu menangnya belakangan.
"Jangan keburu nafsu dulu kalau mau ambil kekuasaan. Harusnya mereka (Golkar kubu Agung Laksono) ambil contoh para pemimpin negara yang jatuh karena keegoisannya dan ketamakannya. Mereka henÂdaknya belajar dari situ," paÂparnya.
Berikut kutipan selengkapÂnya; Harusnya bersikap baÂgaimana? Semua pihak khususnya Golkar kubu Munas Ancol unÂtuk dapat tenang dan santai sembari menunggu keputuÂsan pengadilan meskipun dari pihak mereka sudah sering kali mengklaim jika sudah mendaÂpatkan SK Pengesahaan dari Kemenkumham atas legalitas kepengurusannya.
Jangan karena harta atau jabatan yang dikejar justru membuat baÂhaya dan mencelakakan. Apalagi dengan jalan yang cepat.
Agus Gumiwang sudah bacakan Surat Pergantian Pimpinan Fraksi Golkar di paripurna DPR, komentar Anda? Ya, saya menyayangkan langkah yang dilakukan Agus Gumiwang pada saat paripurna. Sebab pembacaan surat itu tidak memperoleh izin pimpinan sidang. Di tengah perselisihan Golkar seperti saat ini, saya menekankan pimpinan fraksi dan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) yang disebutkan Agus Gumiwang belum bisa disahkan. Sebab sebagaimana diatur UU Parpol pada pasal 32, konfÂlik diselesaikan di Mahkamah Partai (MP) dan kalau tidak seleÂsai juga disahkan di Pengadilan Negeri.
Kami sudah sampaikan surat untuk gugat di PTUN dan di PN Jakarta Utara dan sedang proses pelaporan pemalsuan tandatangan.
Artinya harus menunggu hasil PTUN? Ya, saya mengimbau kepada Agus Gumiwang untuk bersabar dan tidak memperlihatkan ambisi tidak perlu. Sebab, kalau nantinÂya pada saat di pengadilan hakim memenangkan kubu Aburizal, maka apa yang dilakukan Agus Gumiwang menjadi sia-sia. Bila telah punya kekuatan hukum tetap, saya persilahkan dengan hormat untuk menduduki fraksi. Saya sayangkan mereka (kubu Agung Laksono) pertontonkan aib Golkar, Golkar dihancurkan oleh kadernya sendiri.
Acuan mereka kan pakai surat Menkumham? Nggak bisa, kan itu tadi ada Undang-Undang Partai Politik.
Apa yang Anda rasakan? Ya, kami ini telah dizolimi, mereka itu dimenangkan. Kemenangan sejati itu kan di ujung. Sekarang mereka dimenangkan, bukan meÂnang ya. Kalau menang bila hasil pengadilan baru. Kalau ini mah dimenangkan. Jadi ada keberpihaÂkan, kayak main bola, main sabun. Harusnya santai aja, sabar. Jangan terburu-buru. Kok nafsu amat mau berkuasa. ***
BERITA TERKAIT: