Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pasar Murah Dipindah Ke Halaman Kuburan

Lapangan IRTI Monas Sedang Direnovasi

Sabtu, 19 Juli 2014, 09:00 WIB
Pasar Murah Dipindah Ke Halaman Kuburan
ilustrasi
rmol news logo Hari masih pagi, ratusan orang sudah berkerumun di depan pagar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Petamburan, Jakarta Pusat. Para pengantre, pria, wanita, tua dan muda terlihat memegang kupon berwarna merah. Pukul 7.30, pintu masuk ke kuburan itu belum dibuka.

Tepat pukul 8 pagi, pintu TPU yang terletak di Jalan Aipda KS Tubuh Nomor 1 itu dibuka. Warga pun diminta satu per satu masuk pintu yang dijaga polisi. Mereka hendak menukarkan kupon dengan satu paket sembako.

Sejak matahari masih rendah, Yuni, warga Petamburan sudah antre. Begitu pintu TPU dibuka, dia termasuk yang paling awal menukarkan kupon. Penukaran kupon dilakukan di meja yang dijaga seorang perempuan.

Kupon diserahkan bersama selembar uang lecek pecahan Rp 20 ribu. Petugas di meja lalu memberikan satu paket sembako. Isinya terdiri dari 1 kilogram gula pasir, 1 kilogram minyak goreng, sebotol sirup dan sebungkus biskuit.

Yuni senang dapat membeli paket murah ini. “Kalau ditotal, ya nggak mungkin dapat dengan harga segitu (Rp 20 ribu),” ujar ibu rumah tangga ini.

Kupon paket sembako murah diterima beberapa hari lalu dari pengurus RT. Kata dia, satu keluarga di daerahnya hanya dijatah satu kupon.

Menjelang lebaran, Pemerintah Kota Jakarta Pusat menggelar “Pasar Murah Ramadhan”. Pasar murah ini sengaja digelar mendekati hari raya lantaran warga sangat membutuhkannya.

Kemarin, merupakan hari kedua pasar rakyat yang digelar di kantor Suku Dinas Pemakaman Jakarta Pusat. Kantor instansi itu menyatu dengan TPU Petamburan.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta, Joko Kundaryo menjelaskan, penyelenggaraan pasar murah Ramadhan tahun ini berbeda dengan sebelumnya. Tahun ini tidak dipusatkan di Lapangan IRTI Monas. “Lapangan IRTI sedang direnovasi, belum bisa dipakai,” ujarnya.

Pasar murah pun digelar terpisah di masing-masing daerah administrasi dan kabupaten. “Tahun ini, penyelenggaraannya tersebar,” ujarnya.

Penyelenggaraan pasar murah di Jakarta Barat diselenggarakan di Universitas Mercu Buana pada 12-13 Juli 2014. Kemudian, pada tanggal 17-18 Juli 2014 di TPU Petamburan. Pada tanggal yang sama, pasar murah juga diadakan di Sukapura, Jakarta Utara.

Di Jakarta Timur, pasar murah juga diselenggarakan di Pekayon, Pasar Rebo, pada 18-19 Juli. Pada saat yang sama pula, pasar murah diselenggarakan di Pulau Pramuka, Kabupaten Kepulauan Seribu. Sementara pasar murah di Jakarta Selatan, masih tentatif.

Joko menjelaskan, penyelenggaraan pasar murah Ramadhan ini sengaja diadakan setelah Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Hal ini sesuai dengan instruksi Mendagri untuk tidak menyelenggarakan bazaar dan pasar murah sebelum pelaksanaan Pilpres 9 Juli 2014.

Bagi warga kurang mampu yang ingin membeli paket sembako, diwajibkan menggunakan kupon. Kupon itu didapatkan dari masing-masing kelurahan dan kecamatan.

“Jadi, satu paket sembakonya isinya ada beras, tepung, telor, minyak, dan barang lainnya. Satu paket itu dibeli setengah harga, cuma boleh dibeli sama warga yang sudah punya kupon,” kata Joko.

DKI, lanjut dia, hanya mengeluarkan sedikit anggaran untuk menyelenggarakan pasar murah. Pihaknya mengalokasikan Rp 20 juta di tiap titik untuk sewa tenda. Sisanya, swakelola dan mayoritas pedagangnya adalah pelaku UKM.

Pemantauan Rakyat Merdeka, terdapat dua tenda besar berukuran 8x16 meter dengan corak merah putih berdiri tegak di area parkir TPU Petamburan. Tenda pertama, khusus menjual kuliner dan sembako yang dapat dibeli warga. Di tenda itu, terdapat 10 meja yang menjajakan barang makanan. Di antaranya, telur, beras, dan daging.

Yang menjadi rebutan warga, adalah paket sembako murah seharga Rp 20 ribu. Untuk membelinya, harus menukarkan kupon yang telah dibagikan petugas kelurahan setempat melalui RT/RW. Sasarannya, kalangan warga tidak mampu.

Tenda kedua, berada di sisi kanan tenda kuliner. Isinya, barang-barang non makanan. Di antaranya, pakaian dewasa dan anak. Baju koko, kerudung, hingga peralatan ibadah untuk Idul Fitri tersedia. Meski begitu, tenda kedua itu kalah ramai dengan tenda pertama yang berisi sembako.

Pasar rakyat itu ternyata tidak berlangsung lama. Menjelang shalat Jumat barang-barang dagangan yang dijajakan di atas meja ludes dibeli warga. Tepat jam satu siang, barang-barang dagangan semuanya habis terjual. Mereka yang datang kesiangan tidak kebagian.

Lingga, salah satu panitia terkejut melihat warga yang antusias mendatangi pasar murah ini. Ia menuturkan, sejak hari pertama warga yang datang membludak. Mereka sudah antre sejam sebelum pasar dibuka.

“Sampai siang semua ludes. Padahal, jadwal kita buka pasar sampai jam tiga sore,” ujar Lingga.

Lingga menceritakan, ada ribuan warga yang mendapatkan kupon pembelian sembako murah. Kupon itu dibuat menjadi dua warna. Biru dan merah. Biru untuk hari Kamis, dan merah untuk hari Jumat. Meski sudah dibagi-bagi sesuai hari, warga yang datang tetap membludak. Untungnya, warga antre tertib untuk mendapatkan paket sembako murah.

Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Jakarta Pusat, Rustam Effendi mengatakan, tujuan dilaksanakan pasar murah ini untuk meringankan daya beli masyarakat jelang hari raya Idul Fitri.

“Kegiatan pasar murah ini jelas sangat bermanfaat bagi warga dalam memenuhi kebutuhan menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri. Apalagi, jelang lebaran biasanya harga-harga kebutuhan pokok cenderung mengalami kenaikan,” ujar Rustam.

Sementara itu, Kepala Sudin Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Pusat, Sri Indrastuti mengatakan, dalam kegiatan pasar murah ini pihaknya menyediakan sedikitnya 1.300 paket sembako yang dijual dengan harga di bawah harga pasar.

Dijelaskannya, isi paket sembako tersebut terdiri dari 1 kg gula pasir, 1 kg minyak goreng, teh, mie instan 5 bungkus, kecap dan saus. “Itu semua dijual dengan harga Rp 20 ribu,” ujar Sri.

Selain paket sembako, sambung Sri, pihaknya juga menjual beberapa kebutuhan lainnya dengan harga terjangkau seperti, terigu, telur, susu, dan daging ayam. “Semuanya dijual setengah dari harga pasar. Contoh, terigu kalau di pasar harganya 10.200, tapi di pasar murah cuma dijual 7.000,” ucapnya.

Sri merasa bersyukur atas respon warga yang antusias datang untuk membeli paket sembako dan bahan kebutuhan lainnya. “Alhamdulillah, sudah habis jam 12,” pungkasnya.

Polri Sediakan Sembako Murah Untuk Anggotanya

Tidak hanya pemerintah daerah, aparat keamanan juga mengadakan pasar murah ramadhan untuk ribuan pasukannya.

Mabes Polri bekerjasama dengan Bank Mandiri, menggelar pasar murah di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Kamis lalu. Ribuan anggota korps baju cokelat itu menyerbu pasar ini.

Kapolri Jenderal Sutarman menyatakan, pasar murah tersebut adalah wujud implementasi mensejahterakan personel Polri.

“Anggota kita juga dalam merayakan lebaran perlu suatu kesejahteraan,” kata Sutarman di Lapangan Bhayangkara, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (17/7).

Sutarman mengistilahkan pasar murah yang digelar tersebut sebagai bentuk pelipur lara keluarga anggota Polri yang akan menghadapi dua hajat besar, Pilpres dan lebaran.

Dia menggambarkan bagaimana setiap personel Polri yang bertugas mengamankan Pilpres dan lebaran harus berdiri di terik matahari dan di tengah polusi kendaraan bermotor. Sementara di tengah suasana tersebut masyarakat lainnya bersuka cita bercengkrama bersama keluarga.

“Tapi sebagian anggota Polri harus amankan kebahagian itu. Semoga ini dapat mengurangi beban anggota Polri yang saat ini sedang jalani tugasnya,” kata Sutarman.

Adapun paket yang dijual berisi 5 kg beras, gula, kaleng susu, minyak goreng, dan teh celup. Paket seharga Rp 110 ribu tersebut dijual seharga Rp 50 ribu.

Diborong Warga, Daging Ludes Dalam 2 Jam

Lingga, panitia pasar murah di halaman TPU Petamburan, Jakarta Pusat mengatakan, warga membludak karena barang-barang yang dijual di sini harganya murah.

Ia menyebutkan, telur ayam dijual Rp 18 ribu per kilogram, terigu Rp 7000 per kilogram, dan daging sapi Rp 60 ribu/kilogram. Kata dia, daging yang paling cepat habis. Hanya dalam waktu dua jam, sudah tak bersisa.

“Ada yang nggak punya kupon tapi mau beli cash. Nggak bisa kita kasih, karena pasar murah untuk mereka yang membutuhkan,” ujar Lingga.

Selain menyediakan barang murah berupa sembako, kata Lingga, pihaknya juga memberi tempat kepada pedagang kuliner untuk menjajakan makanan. Para pedagang itu adalah binaan Suku Dinas Koperasi dan UKM Jakarta Pusat.

“Biasanya para pengangguran, diajarin masak terus jualan disini. Ada yang jualan somay, itu laris manis dagangannya,” katanya.

Galang, warga Petamburan yang datang ke pasar murah itu mengaku senang dapat membeli sembako murah. Selain membeli paket sembako dengan kupon, dia juga bisa membeli daging dengan harga murah.

Sembari tersenyum lebar, pria berkulit cokelat itu mengaku membeli daging sapi sampai 3 kg. Menurutnya, harga daging sapi yang ditawarkan di pasar murah ini Rp 60 ribu per kilogram. Di pasar biasa, harga daging sudah mencapai Rp 100 ribu/kilogram. “Selisih 40 ribu itu besar, makanya saya aja beli sampai 3 kilo, mumpung murah,” ucapnya.

Pasar rakyat yang diselenggarakan Pemkot Jakarta Pusat di TPU Petamburan menyediakan 1.300 paket sembako yang bisa dibeli dengan harga murah, bagi mereka yang memegang kupon.

Di Jakarta Utara, pasar murah digelar di halaman kantor Walikota Jakarta Utara di Jalan Yos Sudarso. Satu paket sembako dijual murah seharga Rp 20 ribu.
Sani (41), warga Bendungan Melayu, Tugu Selatan mengajak ketiga temannya Sri Atun (51), Mariani (37), dan Yamini (35).

“Pas tahu tadi ada pasar murah langsung aja kami ke sini (Kantor Walikota Jakarta Utara) untungnya bisa dapat kupon, langsung deh beli sembako,” ujar Sani seperti dikutip situs internet. Sani dan kawan-kawan adalah petugas kebersihan di Tanjung Priok.

Hal senada juga diungkapkan Sri Atun, ia sangat bersyukur digelarnya pasar murah saat bulan Ramadhan. Ia berharap agar gelaran pasar murah terus digelar.

“Kalau perlu pilihan di sembakonya ada sirupnya biar bisa buat buka puasa,” ujar Sri.

Sementara, Asisten Ekonomi dan Administrasi Setko Jakarta Utara  Toni Sukanda mengatakan kegiatan ini akan rutin dilakukan setiap tahun saat bulan Ramadhan. “Kenaikan harga sembako di pasar menjelang lebaran, oleh karenanya pemerintah Jakarta Utara menggelar bazar pasar murah untuk meringankan beban masyarakat,” ujar Toni.

Toni menjelaskan ada 5.000 liter minyak goreng dalam kemasan yang dijual
dengan harga Rp 9.000 per liter. Kemudian 5.350 kg daging sapi dengan harga Rp 55.000 per kg dan 2.500 kg ayam potong dengan harga Rp 25.000 per ekor.

“Karena harga-harga ini sudah mendapat potongan harga dari para pengusaha, kami harap penjualan produk murah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan sembako murah,” tuntasnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA