Hijau Raya, Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, kemarin sore. Dari mobil Toyota Land Cruiser hitam di barisan terdepan, turun Plt Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama.
Pria yang akrab disapa Ahok itu, langsung disambut orang-orang yang sudah menanti sekitar 20 menit sebelumnya. Di antaranya, Wali Kota Jakarta Timur, KrisÂdianto, Kapolsek Duren Sawit Kompol Imran Gultom, dan KeÂtua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Darul Muttaqim Roni Syahroni Soleh.
Tiba sekitar Pukul 16.45 WIB, kedatangan Ahok ke masjid ini merupakan bagian dari agenda Safari Ramadhan Pemprov DKI Jakarta. Di Ramadhan 1435 HijÂriah kali ini, Pemprov DKI JaÂkarÂta, mendatangi 15 Masjid yang tersebar di Ibukota. Kemarin, adaÂlah jadwal kunjungan yang ke-6.
Menjabat sebagai Plt GuÂberÂnur, Ahok dalam melakoni Safari Ramadhan, datang sendirian. Sang Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, sedang cuti mengikuti proses Pemilihan Presiden (PilÂpres) 2014. Meski sendirian, Ahok tetap menyambangi setiap masjid yang dipilih.
Bersalaman sejenak, Ahok langÂsung jadi tempat curhat beÂbeÂrapa warga dan pengurus masÂjid. Curhatannya, daerah peÂruÂmaÂhan di area Pondok Kopi, masih tergeÂnang saat hujan deras turun. PaÂdahal, daerah itu berada di ujung tiÂmur Ibukota yang tak jauh dari kaÂwasan Banjir Kanal Timur (BKT).
“Masalahnya, saluran air dari perumahan berkelok-kelok. Kita minta saluran air dibuat lurus ke BKT,†ujar Roni, ketua DKM MaÂsjid Darul Muttaqim.
Roni yang juga warga RW 10 di perumahan Pondok Kopi itu, berharap agar daerahnya tidak banÂÂjir. Pasalnya, daerah itu meÂrupakan teras ibukota di daerah timur yang langsung berbatasan dengan Bekasi, Jawa Barat.
Bak gayung bersambut, Ahok langsung menampung aspirasi. Sang Wali Kota Jakarta Timur, Krisdianto, yang tepat di sisi kiri Ahok langsung berpesan agar permasalahan itu segera diseÂlesaikan. Dia juga berpesan, agar pamong daerah mulai dari RT, RW, Lurah, hingga Camat, berÂkoordinasi dengan Wali Kota dan perkembangannya langsung diÂsampaikan ke Pemprov DKI Jakarta.
“Ini tugas Dinas Pekerjaan Umum (PU) harusnya, lurah dan camat aktif,†kata Ahok.
Puas mendengar jawaban Ahok, Roni sang ketua DKM MasÂjid, langsung menyerahkan sebuah map berwarna merah berupa poinÂter permasalahan daerah seÂtemÂpat. Oleh Ahok map itu langÂsung diserahkan kepada Walikota.
Pemantauan
Rakyat Merdeka, begitu Ahok tiba, pengurus masÂjid melalui toa pengeras suara, menyampaikan kalau Plt GuÂberÂnur telah berada di tengah-tengah jamaah.
Ratusan warga yang mendengar, berbondong-bonÂdong untuk memasuki area maÂsÂjid di lantai dasar tempat diÂgÂeÂlarÂnya acara Safari Ramadhan.
Di mulai dari sambutan Roni, sang ketua masjid. Senada deÂngan yang diungkapkan saat jumÂpa di teras masjid dengan Ahok, usulan pria berusia 76 tahun itu, disambut riuh warga yang hadir.
Begitu giliran Ahok berbicara, dia merasa senang jika warganya berani menyampaikan keluhan langsung kepadanya. Bahkan, dia menyarankan keluhan warga jangan hanya disampaikan jika ada kunjungan saja. Menurutnya, jika Safari Ramadhan tidak meÂngunjungi daerah Pondok Kopi, bisa saja permasalahan itu tidak sampai ke level gubernur.
“Jangan satu tahun sekali keÂtemu baru bilang. Ini Jakarta TiÂmur aneh kalau banjir, BKT itu keÂring kerontang,†kata Ahok.
Dia berpesan, agar warga tidak menjual tanahnya sekalipun keÂrap dilanda genangan ketika hujan deras datang. Menurutnya, jika permasalahan banjir selesai, tanah di area Pondok Kopi, akan melonjak dari Rp 7 juta per meter bisa naik hingga melewati angka Rp 15 juta per meternya.
Kenaikan tanah itu, kata Ahok, akan terjadi begitu kawasan PonÂdok Kopi, sudah tersambung akÂses kereta listrik. Alhasil, daerah itu akan menjadi incaran tempat tinggal mereka yang bekerja di pusat Jakarta. Pasalnya, mereka yang bekerja di Jakarta lebih seÂnang tinggal di pinggiran Jakarta, termasuk Pondok Kopi yang dapat dikatakan penghijauannya masih bagus.
“Kalau rumah saya langsung liat laut, karena di utara. Enak kalau pagi atau sore, tapi kalau siang, panasnya bukan main,†kata Ahok.
Pidato Ahok tidak terlalu lama, tidak sampai 15 menit. MenuÂrutÂnya, acara tausiah dan doa berÂsama sebagai agenda Safari RaÂmadhan, juga penting. Ahok pun kembali duduk ke bangku barisan depan para hadirin.
Sebelum tausiah digelar, adaÂlah agenda simbolik penyerahan bantuan untuk pihak masjid seÂbesar Rp 15 juta rupiah. PeÂmÂbeÂrian itu diwakili Badan Amal, ZaÂÂkat, Infaq, dan Sedekah DKI JaÂÂkarÂta. Hingga akhir RaÂmaÂdhan, Ahok masih akan meÂngunÂjungi beberapa masjid lain di ibu kota.
Ahok Bilang Ditolak Di Beberapa MasjidSafari Ramadhan yang dilaÂkoni Pelaksana Tugas (Plt) GuÂberÂnur DKI Jakarta Basuki TjaÂhaja Purnama atau Ahok, yang mengunjungi sejumlah masjid di penjuru ibukota, tidak semuanya berjalan mulus. Ada masjid yang menolak kehadirannya, lantaran bukan seorang muslim.
Meski enggan mengungkap masjid itu di daerah mana, Ahok mengaku heran atas penolakan beÂberapa pengurus masjid di JaÂkarta terhadap kunjungannya. MeÂnurut dia, penolakan ini jauh berbeda saat ia menjabat sebagai Bupati Belitung Timur.
“Di Jakarta, masih ada masjid yang tak mau menerima saya,†kata Basuki di Pondok Pesantren Khairul Ummah Masjid At-TaqÂwa di Kapuk Muara, PenjaÂringan, Jakarta Utara, Rabu, 2 Juli 2014.
Ahok menuturkan penolakan tersebut lantaran agama yang diÂanutnya. Beberapa masjid meÂnoÂlak kedatangan Ahok dalam rangÂka Safari Ramadan. Padahal, saat menjadi bupati, kata dia, sebaÂnyak 93 persen warga Belitung TiÂmur beragama Islam.
Di Belitung Timur, katanya, warÂga menjunjung tinggi perÂsaÂtuan tanpa membedakan agama. Ia berharap kunjungannya ke masjid maupun pesantren dalam kunjungan lainnya, tidak adalagi penolakan itu. “Silaturahmi saÂngat penting meski kita berbeda keyakinan,†katanya.
Pemantauan
Rakyat Merdeka, saat Ahok melakukan kunjungan Safari Ramadhan ke Masjid DaÂrull Muttaqin di Jalan Malaka HiÂjau Raya, Pondok Kopi, Duren SaÂwit, Jakarta Timur, kemarin, berÂlangsung tanpa penolakan.
Ratusan warga Pondok Kopi, mauÂpun pengurus masjid meÂnyamÂbut hangat kedatangan Ahok. Berbagai kegiatan dilakuÂkan penuh tawa. Bahkan, tidak seÂdikit warga yang meminta foto berÂsama begitu acara usai.
Kemudian, Ahok dijamu maÂkan bersama usai menunaikan ibaÂdah shalat magrib. Bersama warÂga muslim, Ahok menyantap hidangan bersama warga dan toÂkoh masyarakat setempat.
Dalam kunjungan itu, Ahok meÂnerima masukan dari warga. Yaitu, daerah Pondok Kopi yang keÂrap tergenang air ketika hujan deras mengguyur. Ahok menamÂpung aspirasi itu.
Bahkan, Ahok menyarankan ke depan agar pengurus masjid berÂasal dari pengurus RT dan RW. TuÂjuannya, agar aspirasi yang berÂasal dari masjid yang notabene menjadi tempat berkumpul umat Islam, dapat langsung meÂnyamÂpaikan aspirasinya ke tingkat luÂrah hingga camat.
Selain itu, Ahok juga menÂceÂritakan warga asli Jakarta jarang mendapatkan prestasi di bidang keagamaan seperti lomba baca Al-Quran (MTQ) antar provinsi.
“Tahun lalu yang ikut lomba dari DKI bukan warga asli, tahun ini kita gunakan asli DKI. BerÂsyukur dapat juara enam,†kata Ahok disambut tawa hadirin.
“Padahal tahun lalu kita juara,†tambahnya.
Ke depan, lanjut Ahok, pihakÂnya akan mengumpulkan mereka yang ahli mengaji untuk dilatih dengan ahli agama seperti Qurais Shihab. Tujuannya, agar bakat terÂpendam putra-putri DKI, terÂsaÂlurkan dengan baik.
Ini Daftar Masjid Yang Didatangi Ahok
Kunjungan Safari RaÂmaÂdhan Pelaksana Tugas (Plt) GuÂbernur DKI Jakarta Basuki TjaÂhaja Purnama alias Ahok, ke Masjid Darull Muttaqim di kaÂwasan Pondok Kopi, Jakarta Timur, adalah kunjungan ke enam dari 15 kunjungan yang direncanakan.
Kepala Biro Pendidikan MenÂtal dan Spiritual (DikmenÂtal) DKI Jakarta Budi Utomo, meÂngungkapkan, selama puasa Ahok sudah dijadwalkan 10 kali melakukan safari Ramadan dan berbuka puasa dengan warÂga di masjid. Selain itu, ada lima kali jadwal berbuka puasa dengan aparat pemerintahan PemÂprov DKI Jakarta di lima wilayah kota.
Berikut jadwalnya; tanggal 2 Juli di Masjid At-Taqwa KeluÂrahan Kapuk Muara, tanggal 7 Juli di Masjid Jami Nurul Yaqin KeÂlurahan Gandaria Utara, tangÂgal 10 Juli di Masjid Sunda Kelapa Kelurahan Menteng, tanggal 11 Juli di Masjid Darul Muttaqin Kelurahan Pondok Kopi, tanggal 14 Juli di Jakarta Islamic Centre (JIC), tanggal 16 Juli di Masjid An-Nizhom Kelurahan Cempaka Putih, dan tanggal 18 Juli di Masjid Al-Ikhsan Pulau Untung Jawa, KeÂpulauan Seribu.
Bagaimana menentukan masÂjid-masjid tersebut untuk diÂkunÂjungi? Budi mengatakan, daftar masjid yang akan dikunjungi Ahok diajukan staf pegawai di seÂtiap kantor wali kota se-Jakarta.
Kunjungan Ahok dibagi seÂcara merata ke lima wilayah kota administrasi dan satu wilaÂyah kota kabupaten. “Daftar masÂjidnya diajukan rekan di kanÂtor wali kota,†kata Budi keÂpada wartawan di Jakarta.
Setelah daftar diajukan, Budi menuturkan, Biro Pendidikan Mental dan Spiritual DKI JaÂkarta akan memutuskan masjid yang akan didatangi melalui keÂputusan rapat. Selain masjid tuÂjuan kunjungan, Biro juga akan memberikan sumbangan Rp 10-15 juta dari Badan Amal, Zakat, Infaq, dan Sedekah DKI JaÂkarta melalui Pemprov kepada maÂsÂjid.
Safari Ramadhan Sambil Tengok Pelayanan AparatPelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, selama Ramadhan tahun ini akan melakukan kunjungan ke sejumlah masjid terserbar ke lima penjuru ibu kota. Dalam aksinya itu, Ahok sempat melaÂkukan inspeksi mendadak (siÂdak) ke jajarannya.
Aksi sidak itu, terjadi pada Kamis 3 Juli 2014, ketika Safari RaÂmadhan terjadwal berbuka puasa bersama aparat pemeÂrinÂtahan Pemkot Jakarta Pusat, di Kantor Walikota Jakarta PuÂsat. KaÂla itu, Ahok meÂnyemÂpatÂkan inspeksi mendadak (siÂdak) ke Kantor Pelayanan TerÂpadu Satu Pintu (PTSP) wiÂlaÂyah Jakarta Pusat.
Sebelum menemui pegawai wilayah Jakarta Pusat, Ahok yang tiba sekitar pukul 17.00 WIB, langsung mendatangi stan pendaftaran PTSP.
Dalam kesempatan sidak terÂseÂbut, Ahok mengatakan keÂpada salah satu pegawai kantor PTSP dan juga Walikota Jakarta Pusat Saefullah yang turut mendampinginya, nantinya jika PTSP sudah berjalan optimal, semua model pelayanannya akan mirip bank.
Semua loket yang dibuka haÂrus dapat melayani segala uruÂsan masyarakat. “Biar aja nanti petugas yang pusing, warga datang apa pun harus dilayani,†kata Ahok.
Saat berkeliling PTSP, Ahok juga sempat memperagakan alat PTSP yang tersedia di kanÂtor tersebut. Setelah itu, baru berÂgabung bersama pegawai di lingkungan Jakarta Pusat untuk berbuka puasa.
Kunjungan ini merupakan Safari Ramadhan Ahok kedua setelah sehari sebelumnya meÂngunjungi Masjid Jami at-TaqÂwa di Penjangan, Jakarta Utara.
Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah Provinsi DKI JaÂkarÂta juga menyerahkan banÂtuan secara simbolis untuk Masjid Jami Matraman sebesar Rp 15 juta yang dananya berasal dari BaÂdan Amil Zakat Infak dan SeÂdekah (Bazis) DKI Jakarta.
Sebelumnya, Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual (Dikmental) DKI Jakarta Budi Utomo mengatakan, dalam Safari Ramadhan yang tahun ini, Ahok juga enggan ditemani oleh pejabat eselon II.
MenuÂrutnya, Basuki justru memberikan kesempatan keÂpaÂda pejabat yang beragama muÂsÂlim untuk berbuka puasa berÂsama dengan keluarganya.
“Pak Basuki tidak mau diteÂmani oleh pejabat eselon II, tapi jika ada walikota yang mau meÂnemani diperbolehkan,†ujarnya.
Seperti diketahui, pada RaÂmadhan kali ini Jakarta dipimÂpin oleh seorang Pelaksana TuÂgas. Pasalnya, Gubernur DKI JaÂkarta Joko Widodo tengah meÂngambil cuti karena menÂcalonkan diri sebagai presiden 2014-2019.
Meski bukan beragama Islam, namun Basuki yang kini menÂjabat sebagai Plt Gubernur, tetap menyempatkan diri untuk berÂsilaturahmi dengan umat muÂsÂlim yang hendak berbuka berÂsama. ***