Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lari-lari Ngawal Capres, Berat Badan Malah Nyusut

Ngintip Kesibukan Para Pengawal

Senin, 23 Juni 2014, 09:20 WIB
Lari-lari Ngawal Capres, Berat Badan Malah Nyusut
ilustrasi
rmol news logo pria berkemeja krem dengan lengan digulung itu berlari-lari mengapit pengendara motor bebek matic yang melaju di tengah kerumunan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Jaraknya cukup rapat dengan tukang ojek yang membonceng seorang penumpang.

Beberapa kali keduanya menepis orang yang berusaha mendekat.

Pria yang di sebelah kiri ojek terlihat lebih tua dibanding rekannya yang mengambil posisi membentengi di sebelah kanan. Masing-masing memakai earphone di telinga sebelah kiri. Peluh mengalir deras dari kening kedua orang yang berpotongan pendek itu.

Model pakaian yang mereka kenakan hampir mirip dengan penumpang ojek yang tengah dikawal. Hanya berbeda warna saja. Prabowo Subianto, penumpang ojek itu mengenakan kemeja panjang warna putih dengan lengan digulung hingga siku.

Di barisan belakang, beberapa orang berpakaian resmi: kemeja batik lengan panjang dan celana bahan turut mengawal Prabowo yang naik ojek untuk meninggalkan Tanah Abang. Saat datang kekawasan pusat perdagangan tekstil terbesar di Asia Tenggara ini, calon presiden nomor urut 1 itu naik mobil Lexus putih bernomor B 17 GRD.

Sejak Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai peserta pilpres, kepolisian menurunkan personelnya untuk melakukan pengawalan terhadap kedua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Pengawalan terhadap capres dan cawapres dilakukan melekat. Polisi mendampingi ke mana pun capres dan cawapres itu pergi. Baik untuk kepentingan kampanye maupun lainnya. Pengawalan dilakukan sampai semua tahapan pilpres selesai.

Di daerah-daerah yang agak “rawan”, capres dan cawapres dikawal pasukan bersenjata laras panjang lengkap dengan helm dan rompi anti peluru. Keberadaan pasukan itu terlihat ketika Jokowi berkampanye di Papua.

Mereka mengambil tempat di beberapa titik di tengah-tengah kerumunan masyarakat yang hendak menyapa capres nomor urut dua itu. Namun pasukan ini menjaga jarak dengan capres yang dikawalnya.

Beberapa pengawal selalu menempel di samping Jokowi di setiap kegiatan. Keberadaan mereka mudah dikenali. Sebab, mengenakan pakaian yang sama hingga aksesorisnya Misalnya sama-sama mengenakan kacamata hitam.

Untuk berkomunikasi mereka menggunakan radio. Earphone disematkan di telinga untuk mendengar percakapan. Sedangkan untuk berbicara lewat microphone kecil yang dijepit di kerah baju.

Padatnya agenda capres dan cawapres pada masa kampanye ini membuat tugas para pengawal semakin berat. Beberapa pengawal sampai susut berat badannya.
Perubahan postur tubuh pengawal ini rupanya juga diperhatikan Jokowi.

“Pengawal saya dulu kekar-kekar sekarang nyusut. Ada 9 kilogram, ada 8 kilogram,” ujar Jokowi ketika bertemu kader PDIP dan relawan di Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis lalu.

Sejak nonaktif dari gubernur DKI, setiap hari Jokowi kampanye di luar. Para pengawal pun harus selalu mendampinginya. “Lima ratus kabupaten/kota kita datangi satu per satu,” kata bekas walikota Solo itu.

Dalam setiap perjalanan ke luar kota, Jokowi dikawal puluhan orang. Mereka bertugas menjamin keamanan bagi capres dan keluarganya. Beberapa pengawal ada yang telah mendampingi sejak dia masih walikota. Lainnya mengawal setelah KPU menetapkan Jokowi sebagai capres.

Pakaian pengawal model safari ditanggalkan. Dalam keseharian, pengawal-pengawal ini mengenakan batik, kemeja putih dengan celana kain. Namun, pakaian yang dikenakan sangat dinamis tergantung ke mana Jokowi akan kampanye atau blusukan. Beberapa kali terlihat pengawal mengenakan kemeja kotak-kotak sama seperti yang dipakai Jokowi.

Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri, Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno mengatakan ada 380 personel Polri yang mengawal pasangan capres dan cawapres.

“Karena capres dan cawapres totalnya ada empat (Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa), maka pengamanan yang melekat nanti kami siapkan ada 380 personel. Jadi masing-masing calon itu melekat 93 orang,” kata Putut Eko.

Bekas Kapolda Metro Jaya itu menjelaskan pengamanan itu dibagi tiga shift. Setiap shift terdiri dari 31 polisi.

“Satu shift melaksanakan tugas pada saat beliau beraktifitas, 1 shift cadangan, 1 shift lainnya off,” ujarnya.

Dari Uji Makanan Hingga Anti Teror
Pengamanan Capres-cawapres

Apa saja pengawalan yang diberikan Polri terhadap pasangan capres-cawapres?”Ada tim advance, pengawal depan sepeda motor, pengawal mobil, pengawalan pribadi, mobil VIP capres-cawapres, mobil cadangan, pengawalan pribadi, pengamanan penyelamatan dan pengawalan penutup. Termasuk food security dari Dokkes Polri,” kata Kepala Baharkam Polri Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno.

Tim pengamanan ini juga mengamankan istri dari masing-masing capres dan cawapres. Mereka akan diamankan oleh polisi wanita (Polwan). “Ya termasuk. Ada juga dari Polwan, ada ajudan Polwan,” katanya.

Pengamanan Polri terhadap pasangan capres dan cawapres ini akan dilakukan hingga presiden dan wakil presiden terpilih dilantik.

Bagaimana dengan pengawal pribadi yang sudah lebih mendampingi capres-cawapres? “Tidak apa-apa, kami fleksibel saja, kalau punya pengawal sendiri. Kalau mau pakai beberapa item-nya saja silakan,” kata Putut.

Para pengawal capres-cawapres dari kepolisian ini diberi nama Satgas Lima. Mereka dipecah menjadi tempat tim, sesuai dengan jumlah capres dan cawapres yang ikut pilpres.

Di setiap tim ini, lanjutnya, Polri sudah mengatur beberapa item atau kelengkapan pengawalan. Ini diisi oleh anggota Polri disesuaikan dengan latar belakang keahlian dan kesatuannya. Begitupula jenis pengawalannya, kata dia, ada yang tampak ataupun terselubung (berpakaian sipil).

Beberapa di antaranya, adalah pengawal depan sepeda motor, pengawal mobil, walpri (pengawal pribadi), mobil VIP capres-cawapres, mobil cadangan, ada pengamanan penyelamatan, pengawalan penutup, food security dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polri, pengawalan Polwan untuk istri kandidat, tim ahli dari Gegana Brimob Polri, serta unsur Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri.

Tim ini juga, imbuhnya, ada yang berasal dari unsur Polda di daerah di mana rumah kandidat itu berasal. Hal ini bertujuan untuk melakukan pengawalan lebih intensif kepada keluarga capres-cawapres. Misalnya, keluarga Joko Widodo yang ada di Solo, akan dibantu pengawalannya oleh Polda Jawa Tengah.

“Tapi itu semua bergantung pada beliau-beliau (capres-cawapres). Kalau seandainya berkenan selengkap itu, kami siap. Kalau beliau menghendaki incognito (tersamar) atau hanya sebagian, seperti pengawalan depan dan belakang, ya kami siap,” katanya.

Untuk pengamanan pilpres, Polri akan menggelar Operasi Mantap Brata 2014. Tongkat komando operasi ini ada di tangan Putut, dengan wakilnya Kepala Korps Brimob Polri Irjen Robby Kaligis. Anggota Polri yang disiagakan berjumlah sekitar 256 ribu orang. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA