Sebagai pelatih, Hitzfeld telah mengukir banyak prestasi. Diantaranya membawa Bayern Muenchen meraih lima kemenangan Bundes Liga dan satu Trofi Liga Champions. Ia juga membawa Dortmund menjuara Liga Jerman dua kali dan satu juara Liga Super Swiss bersama club Grasshopper.
Hitzfeld telah membimbing tim nasional Swiss sejak 2008. Semenjak melatih ia berhasil membawa Swiss lolos jadi peserta Pialada Dunia 2010 di Afrika Selatan. Namun sayang, saat itu, pria tua asal Jerman itu tidak dapat membawa anak asuhannya untuk lolos ke babak 16 besar saat itu.
Di piala dunia 2014, Hitzfeld kembali membawa tim nasional Swiss untuk ikut serta di Brasil. Ia membawa lebih banyak skuad muda namun sarat pengalaman di klubnya masing-masing. Diantaranya, Xherdan Shaqiri (Bayern Munich), Gokhan Inler (Napoli), Granit Xhaka (Borussia Monchengladbach) dan Stephan Lichtsteiner (Juventus)
Di Brasil, Swiss berada di Group E bersama Prancis, Ekuador dan Honduras. Dengan Perancis, Swiss telah bertemu 36 kali, dan lima 15 kali prancis menang, 12 Swiss yang menang, serta sembilan kali imbang. Sedangkan baru satu kali Swis bertemu Honduras, saat babak penyisihan grup piala dunia 2010 yang dengan skor imbang 0-0. Terakhir, Swis dan Ekuador tak pernah satu kali pun bertanding.
Peluang Hitzfeld memang cukup terbuka lebar untuk lolos dari putaran grup mengingat Prancis cukup terseok-seok di babak kualifikasi pra piala dunia. Sementara Ekudor dan Honduras bukanlah tim dengan taburan pemain bintang.
Akankah akhir karir kepelatihan mantan Striker Timnas Jerman itu dapat memberikan hasil yang positif kepada publik sepak bola Swiss?
[ysa]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: