Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Setelah Bikin Ombak, Kapal Langsung Melesat Ke Daratan

Menjajal Kapal Motor Cepat TNI AD “Komando”

Rabu, 30 April 2014, 09:37 WIB
Setelah Bikin Ombak, Kapal Langsung Melesat Ke Daratan
ilustrasi, Kapal Motor Cepat TNI AD
rmol news logo Dua kapal berwarna hijau gelap melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Teluk Jakarta. Sekitar 100 meter dari bibir pantai Ancol Beach City, kedua kapal mengerem. Dalam hitungan detik, kapal berhenti sebelum menyentuh pasir. Lalu atret dan berputar-putar 360 derajat.

Sampai di perairan yang lebih dalam, kapal dengan panjang 20 meter dan lebar 4 meter itu bermanuver. Meliuk-liuk ke kiri dan kanan, menciptakan gulungan ombak kecil hingga ke bibir pantai. Kemudi lalu diputar ke laut lepas.

Berbalik arah, kedua kapal melesat menuju daratan. Berhenti setelah mencium pasir pantai. Pintu di haluan dibuka. Puluhan serdadu berhampuran keluar.

Semuanya dalam posisi siap tempur. Mengenakan helm, rompi anti peluru dan wajah dilumuri cat kamuflase, setiap tentara memegang senapan SS.

“Komando,” teriak satu per satu tentara ketika menjejakkan kaki di pantai.
Setelah pasukan turun, pintu haluan ditutup. Putaran mesin kapal ditambah. Pasir-pasir tersibak dari lambung. Kapal pun bergerak mundur. Lalu putar haluan kembali ke laut lepas.

Berlabuh di pantai, menurunkan pasukan dalam tempo singkat lalu kembali berlayar, hanyalah sebagian kemampuan Kapal Motor Cepat (KMC) Komando.

Kemarin, dua kapal anyar TNI AD yang memiliki jarak jelajah 250 mil laut dan bisa dioperasikan di semua perairan (sungai, rawa, pantai dan laut) itu, diperlihatkan ke publik.

Rakyat Merdeka pun sempat berlayar dengan kapal ini. Naik ke buritan, lantai baja berwarna perak tampak berkilau terpapar sinar matahari. Dari buritan bisa langsung ke kabin dengan menuruni anak tangga.

Di perut kapal terdapat ruangan yang cukup luas. Ruangan ini bisa menampung satu peleton pasukan. Di setiap sisi dinding kabin dipasang bangku panjang untuk tempat duduk pasukan. Berbagai peralatan keselamatan tersedia lengkap.

Di ujung depan kabin terdapat tangga naik akses ke ruang kemudi. Ruangan ini bisa menampung empat awak termasuk nakhoda kapal. Tepat di atas ruang kemudi dipasang senjata mesin berat (SMB). Senjata ini dikendalikan awak kapal dari ruang kemudi.

KMC Komando meninggalkan pantai Ancol menuju laut lepas. Setengah jam berlayar, kapal tiba di pulau kecil di tengah laut. Di pantai pulau itu terdapat dua balon kotak dengan tanda silang di tengahnya. Balon ini akan menjadi sasaran dalam uji menembak.

Uji coba menembak pertama dilakukan dalam posisi kapal berhenti. Tret...tet...tet...tet... Suara tembakan beruntun menggema di kabin kapal yang dilindungi baja anti perlu. Peluru yang dimuntahkan dari senapan kaliber 12,7 mm —yang diarahkan dengan remote control itu—tepat mengenai sasaran.

Uji coba menembak dilanjutkan dalam posisi kapal melaju dengan kecepatan tinggi. Lagi-lagi tembakan mengenai sasaran.

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Budiman dan para petinggi TNI AD tampak puas menyaksikan uji coba ini. Kapal pun kembali ke dermaga Ancol.

Budiman menjelaskan kapal ini dilengkapi Remote Weapon Station (RWS) untuk mengarahkan arah tembakan. Senjata yang dipasang di kapal ini bisa menembak target hingga jarak 6 kilometer. Tingkat akurasinya sangat tinggi jika sasaran berada di bawah radius dua kilometer.

Senjata dioperasikan penembak dari ruang kemudi. “Remote Weapon Station untuk mengendalikan tembakan dari jarak jauh. Dengan adanya itu dapat mengendalikan tembakan dari dalam kapal, sehingga penembak dapat terlindungi dari tembakan musuh dan penembak jadi lebih aman,” jelas Budiman.

Kapal berawak tiga orang ini bisa melaju 35 knot. Bahkan, bisa ditingkatkan sampai 45 knot. “Nanti akan ada pengembangan (kemampuan),” kata Budiman.

“Pertempuran ke depan adalah (soal) kecepatan dan akurasi, jadi (faktor ini) sangat saya perhatikan sekali. Termasuk memilih (kapal cepat) ini,” ujarnya.

Biaya Buat Kapal Sendiri Lebih Murah


Kapal Motor Cepat (KMC) Komando adalah hasil riset dan pengembangan teknologi TNI AD bekerja sama dengan ahli dari perguruan tinggi dalam negeri.

Kemarin, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Budiman meluncurkan kapal yang dilengkapi teknologi canggih ini.

Budiman mengatakan, kapal motor cepat ini merupakan karya perwira Direktorat Pembekalan dan Angkutan (Ditbekang) TNI AD bekerja sama dengan ahli dari Institut Teknologi Surabaya (ITS).

Pembuatannya ditangani PT Tesco Indomaritim. “Kami membuat 10 unit KMC. Per unitnya seharga Rp 12 miliar lengkap dengan seluruh peralatannya. Biaya tersebut sudah termasuk riset dan pembuatan kapal, dan produk ini merupakan salah satu bagian dari beberapa proyek yang dikerjakan sendiri oleh personel Angkatan Darat”, ujar Budiman.

Ia menyebut biaya yang dikeluarkan lebih murah dibandingkan membeli kapal setipe buatan luar negeri. Harga kapal buatan luar negeri bisa dua kali lipat lebih mahal. “Di Finlandia, kapal (sejenis) ini diproduksi dengan harga mencapai Rp 24 miliar. Jadi kapal buatan kita punya kelebihan,  juga lebih murah,” terangnya.

Dalam kesempatan ini, TNI AD juga melakukan demonstrasi sejumlah peralatan hasil riset penelitian dan pengembangan teknologi yang digarap bersama Universitas Surya. Antara lain Landing Craft Utility (LCU), perahu penanggulangan bencana dan hovercraft.

Juga didemonstrasi kemampuan perangkat militer Integrated Optronic Defense System, Flapping Bird, multi rotor, Superdrone/UAV atau pesawat tanpa awak, Gyrocopter dan Laser Gun.

Demonstrasi untuk mengetahui kecepatan dan akurasi dari setiap produk hasil riset itu. Setelah demonstrasi ini, Budiman meminta tim Universitas Surya dan Dinas Penelitian Pengembangan TNI AD (Dislitbang) untuk terus mengembangkan penelitian dan menyempurnakan produk hasil riset ini untuk mendukung tugas TNI AD.

10 Korem Dapat Kapal Komando

Kapal Motor Cepat (KMC) Komando akan didistribusikan ke 10 Komando Resor Militer (Korem). Kapal ini untuk melengkapi sarana dan menunjang operasi yang dilakukan TNI AD.

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Budiman sedih melihat kondisi prajuritnya yang berada di wilayah pesisir pantai dan perbatasan. Menurutnya, sarana transportasi kapal yang dimiliki TNI AD masih sangat terbatas jumlahnya. Untuk menjalankan operasi, prajurit harus meminjam kapal.

“Jujur, kadang-kadang kami sedih melihat prajurit  yang bertugas di wilayah pesisir dan terpencil. Mereka mengalami keterbatasan transportasi,” kata Budiman sela-sela peluncuran kapal motor cepat (KMC) Komando di Pantai ABC Ancol, Jakarta kemarin.

Meski mendapat kapal pinjaman, para prajurit kerap menghadapi kendala di lapangan. Misalnya, kapal pinjaman itu tidak dapat digunakan karena perairan yang dilalui terlalu dangkal. Sebab, kapalnya didesain untuk perairan dalam.

“Kami memikirkan tentara yang berada di wilayah kecil (kepulauan) ini jangan sampai dibiayai oleh pihak lain,” ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut Budiman, pihaknya bekerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya dan PT Tesco Indomaritim untuk membuat kapal yang bisa dipakai di semua perairan: sungai, rawa, pantai hingga laut.

“Kami sudah pesan 10 unit. Per unit seharga Rp 12 miliar sudah termasuk biaya riset dan pembangunannya,” katanya.

Budiman menjelaskan, dari sepuluh unit KMC Komando yang dipesan, baru dua yang selesai dibuat. Sedangkan sisanya, akan selesai diproduksi paling lambat dua bulan kedepan.

Kemarin, sudah dilakukan uji coba demonstrasi kapal dengan bermanuver di perairan kawasan pantai Ancol. “Kapal ini juga sangat strategis untuk patroli laut antar pulau. Kapal itu dilengkapi sistem senjata mesin berat (SMB) otomatis,” tuturnya.

Sepuluh kapal motor cepat akan diberikan kepada 10 Korem. Di antaranya, Korem Mentawai, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Manado, Kepulauan Riau, Buton, Aceh, Natuna, hingga Kepulauan Seribu.

Ia berharap nanti prajurit yang ditempatkan di seluruh daerah kepulauan dan pesisir pantai dilengkapi satu unit kapal. Sehingga prajurit bisa lebih optimal menjaga kedaulatan wilayah NKRI. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA