Hal itu ditegaskan Presiden Taiwan Lai Ching-te, dalam sebuah pertemuan untuk memperingati HUT ke-113 Taiwan hari Senin, 7 Oktober 2024.
Taiwan merayakan hari kemerdekaan pada 10 Oktober setiap tahun, dan hari itu dikenal dengan sebutan
Double Ten.
Presiden Lai menolak klaim kedaulatan Beijing atau Taiwan dan menggarisbawahi bahwa Taiwan atau Republik Tiongkok berdiri lebih awal, yakni sejak Revolusi 1911 yang mengakhiri dinasti kekaisaran terakhir.
Pemerintah nasionalis Tiongkok melarikan diri ke Taiwan pada tahun 1949 setelah kalah dalam perang saudara dengan komunis Mao Zedong.
Republik Rakyat Tiongkok yang berada di China daratan saat ini baru berusia 75 tahun, sementara Republik Tiongkok atau Taiwan tahun 2024 ini berusia 113 tahun.
“Oleh karena itu, dalam hal usia, sangat mustahil bagi Republik Rakyat Tiongkok untuk menjadi tanah air bagi Republik Tiongkok. Sebaliknya, Republik Tiongkok mungkin menjadi tanah air bagi Republik Rakyat Tiongkok yang baru berusia 75 tahun,” kata Lai, seperti dikutip dari
The Guardian.
Lai yang akan menyampaikan pidato utamanya pada hari nasional pada 10 Oktober nanti, sebelumnya juga menyindir Beijing dengan referensi sejarah.
Pada bulan September, ia mengatakan bahwa jika klaim Tiongkok atas Taiwan adalah tentang integritas teritorial, maka Tiongkok juga harus mengambil kembali tanah dari Rusia yang ditandatangani oleh dinasti Tiongkok terakhir pada abad ke-19.
BERITA TERKAIT: