Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Usai Diresmikan SBY, RS Buruh Digembok

Nengok Rumah Sakit Untuk Buruh Pabrik Di Cakung

Kamis, 10 April 2014, 10:08 WIB
Usai Diresmikan SBY, RS Buruh Digembok
ilustrasi
rmol news logo Umbul-umbul dan bunga ucapan masih menghiasi halaman. Begitu juga poster yang dipasang memanjang menuju jalan masuk. Puluhan pekerja terlihat sibuk membongkar tenda besar bekas perayaan di halaman rumah sakit (RS) ini.

Rumah sakit yang terletak di Jalan Sulawesi Blok F Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung Cilincing, Jakarta Utara ini, diresmikan Presiden SBYSelasa.

Peresmian dihadiri Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Diberi nama Rumah Sakit Pekerja, fasilitas medis sakit ini akan memberikan pelayanan kesehatan kepada pekerja di kawasan KBN.

Plang nama berwarna merah terlihat dipasang di lantai paling atas gedung rumah sakit. Ada tiga bangunan yang menjadi bagian rumah sakit ini. Dua bangunan berbentuk persegi berlantai tiga mengapit gedung bundar di tengah yang berlantai delapan.

Bangunan diberi warna keperakan. Sedang yang di tengah dindingnya dilapisi kaca biru dengan tembok warna kuning. Gedung berlantai delapan itu akan menjadi bangunan utama rumah sakit ini. â€Direksi dan pimpinan rumah sakit berkantor di situ,” ujar Ade Agung, salah seorang petugas sekuriti ketika ditemui Rakyat Merdeka, kemarin.

Rumah sakit ini terlihat sepi. Tidak ada pekerja ataupun perawat yang bertugas. Pintunya pun masih dikunci. Melongok ke bagian dalam lobi, terlihat sebuah meja resepsionis. Sebuah maket ditempatkan di tengah lobi dekat ke tembok. Televisi layar datar dalam posisi off menggantung di atasnya.

Akses untuk ke lantai atas juga di lobby ini. Tangga naik dibuat melingkar. Sedangkan posisi eskalator menjorok agak ke dalam. Lift ini juga tak beroperasi.

Sebuah lorong dibuat di bagian kiri bangunan. Lorong ini menuju keruang Unit Gawat Darurat (UGD) yang ditempatkan agak ke belakang.

Di luar halaman gedung yang sekaligus difungsikan sebagai tempat parkir yang dilapisi coneblock, terdapat dua bangunan kecin. Posisinya berhadapan dengan pintu masuk utama rumah sakit.

Bangunan kecil itu terdiri dari dua bagian. Dicat merah dan kuning, bangunan ini diperuntukkan sebagai kantin dan sebuah mini market. Keseluruhan lahan rumah sakit ini masih dikelilingi tembok yang memisahkan dengan permukiman warga.

Pos sekuriti yang berjarak hanya beberapa meter dari teras pintu utama dijaga tiga satpam. “Semua masih dikunci. Belum beroperasi. Memang sudah diresmikan, tetapi ya hari ini pun masih kosong. Tak ada orang sama sekali di dalam,” ujar Agung yang berjaga bersama rekannya Dirman.

 Menurut pria berbadan tegap berkulit gelap itu, rumah sakit ini masih dalam proses pembenahan. “Mungkin minggu ini sudah mulai beraktivitas melayani pasien,” ujar Dirman.

 Meski begitu, kata dia, beberapa waktu sebelum peresmian oleh presiden, ada pasien yang datang berobat. Pasien kebanyakan buruh. Ada juga warga sekitar. â€Tetapi di klinik saja. Karena klinik kan buka kalau hari biasa. Biasanya ada dokter di klinik,” ujar Ade sembari menunjuk ke deretan ruangan dilapisi kaca di lantai satu rumahsakit.

 Selain satpam dan pekerja yang masih sibuk membongkar tenda bekas peresmian, satu-satunya ruangan yang berdenyut dengan aktivitas di sini adalah minimarket yang ada di tempat parkir.

 Siti, pegawai minimarket yang diberi nama IIKK PT KBN Minimarket itu masuk kerja sejak pukul 7 pagi. Ada lima orang yang bertugas di tempat itu. Mereka bekerja bergantian dengan model shift.

 Memang, diakui Siti, pasien yang dirawat di rumah sakit ini belum ada. Selain karena masih baru, belum semua petugas paramediknya aktif bekerja.

”Tetapi kalau pasien periksa ada saja kalau sore. Rata-rata dari karyawan KBN. Sore malah terasa ramai kalau hari biasa. Mereka periksa kesehatan ke klinik,” ujar Siti.

 Sudah sejak dua bulan lalu minimarket ini beroperasi. Mulai pagi sampai pukul 8 malam. “Kalau nanti rumah sakitnya sudah beroperasi akan buka 24 jam,” ujar dia.

 Meski sepi, Siti mengaku ada saja orang yang datang belanja ke minimarket-nya. “Dua bulan lalu sebelum diresmikan, kami sudah kerja di sini. Biasanya orang kampung sebelah juga datang belanja. Kalau lagi hari kerja, karyawan KBN ke sini juga,” jelasnya.

 Kantin yang berada di sebelah minimarket ini sedang tutup. “Kemarin buka, mungkin besok buka lagi,” ujar Siti.

Tidak Ada Kelas, Satu Kamar Buat 4 Pasien
Ruang Rawat Inap

Meski belum beroperasi, rumah sakit ini telah dilengkapi semua peralatan dan perlengkapan yang memadai sebagai fasilitas kesehatan. Ade Agung, satpam yang berjaga di sini mengatakan, peralatan di dalam sudah komplet.

“Rontgen ada, UGD sudah lengkap, Poli Anak, Poli Mata, Ruang Operasi ya sudah lengkap deh, layaknya rumah sakit pada umumnya,” ujar Ade.

Pada setiap lantai terdapat 56 ruangan untuk pasien yang dilengkapi dengan ruang istirahat bagi pengunjung atauruang tunggu keluarga pasien. Masing-masing kamar, kata Ade, terdiri dari 4 tempat tidur. “Bentuknya sama semua, sama rata,” ujarnya.

Sesuai namanya, rumah sakit ini dikhususkan untuk para pekerja. Karena itu, soal pelayanan juga disamakan. “Tanpa kelas. Kelasnya ya sama rata di sini,” kata Ade.

Ia mendapat informasi, rumah sakit ini nantinya juga akan melayani masyarakat umum. “Nanti kan mau jadi rumah sakit umum . Jadi tidak hanya karyawan yang berobat, tetapi juga masyarakat sekitar bisa. Ya untuk umum. Mungkin setelah akses jalan ke permukiman dibuatkan biar lebih mudah bagi masyarakat sekitar berobat ke sini,” ujar Ade.

Ia menjelaskan, tembok pembatas yang mengelilingi rumah sakit nantinya akan dibuatkan akses langsung kepemukiman masyarakat di daerah Sukapura ini.

Selama ini hanya ada pintu kecil dari celah tembok yang menjadi penghubung KBN dengan permukiman warga.

SBY Minta Perbanyak RS Pekerja

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Selasa 8 April 2014 meresmikan Rumah Sakit (RS) Pekerja di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung Cilincing.

Bersama  Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono, peresmian dilakukan dengan penekanan tombol sirene dan penandatanganan prasasti. Dalam sambutannya, Presiden mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung realisasi pembangunan RSU Pekerja di area KBN.

 â€œIni rumah sakit pertama di negara kita yang dibangun untuk pekerja dan harapannya di tahun-tahun mendatang di kawasan lain lainnya bisa membangun rumah sakit yang sama,” kata Presiden SBY.

Direktur Utama PT KBN (Persero) Sattar Taba mengatakan, bahwa pembangunan RSU Pekerja di KBN menindaklanjuti arahan Presiden SBY saat melakukan kunjungan kerja ke Kawasan Industri Batam pada tahun 2012. Saat itu, Presiden SBY mencanangkan pembangunan rumah sakit pekerja, pembangunan perumahan untuk pekerja, dan pengadaan bus pekerja.

 â€œKemudian pembangunan RSU Pekerja diwacanakan pada Rapat Pimpinan Kementerian BUMN tanggal 5 Februari 2013 dan diwujudkan pada 22 Februari 2013,” papar Satar menyampaikan laporannya.

 Pembangunan RSU Pekerja ditujukan untuk pelayanan kesehatan para pekerja di wilayah KBN. Jumlah pekerja di kawasan industri di Jakarta Utara tersebut sekitar 79.600 orang. Selain itu, rumah sakit ini juga melayani pelayanan kesehatan untuk masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.

 Usai melakukan peresmian, Presiden SBY dan Ibu Ani meninjau isi RSU Pekerja. Ruang RSU Pekerja masuk kategori C+. Fasilitasnya terdiri dari ruang radiologi, unit gawat darurat (UGD), kamar operasi, ruang CSSD, rawat inap, laboraturium, poliklinik, medical check-up, fisiotheraphy, dan kamar jenazah.

 Pembangunan RSU Pekerja menghabiskan anggaran sekitar Rp 133 miliar dan dibangun dengan konsep rancangan green hospital yang memaksimalkan penggunaan cahaya matahari untuk penerangannya. Rumah sakit ini juga menggunakan lansekap hijau yang membantu proses penyembuhan pasien dan dilengkapi sistem ventilasi yang dapat mencegah terjadinya nosokomial.

 Acara peresmian RSU Pekerja turut dihadiri sejumlah menteri seperti Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, Menakertrans Muhaimin Iskandar, Menteri Keuangan Chatib Basri, dan Mensesneg Sudi Silalahi. Turut hadir Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Ketua DPR Marzuki Alie.

Dahlan Minta Pengelola Jaga Kebersihannya
RS Pekerja Dibangun 4 BUMN

Rumah Sakit Pekerja dibangun atas kerja sama empat BUMN. Yaitu, PT Jamsostek, PT Askes, PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) dan PT Pelni.

Awalnya untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi para pekerja yang ada di kawasan KBN Cakung Cilincing.

Sebelum pembangunannya dimulai, empat BUMN itu menandatanganani nota kesepahaman atau MoU di Kantor Kementerian BUMN pada 24 September 2012. Penandatanganan MoU dilakukan di hadapan Menteri BUMN Dahlan Iskan.

Pada saat penandatanganan itu, Direktur Utama Jamsostek Elvyn G Masassya mengatakan, dana yang dibutuhkan untuk pembangunan rumah sakit pekerja sebesar Rp 200 miliar. Rumah sakit ini dibangun di atas lahan seluas 2,1 hektar.

Akhir tahun 2012, studi kelayanan rampung dan dilanjutkan pembangunan.
“Diharapkan rumah sakit tersebut bisa beroperasi pada akhir 2013,” kata Elvyn, saat itu.

Studi kelayakan juga meliputi penentuan tarif pengobatan bagi para pekerja dan masyarakat sekitar rumah sakit tersebut. “Yang pasti tarifnya jauh lebih murah dibanding rumah sakit yang ada,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pendanaan investasi diperoleh dari Jamsostek, KBN dan Askes. Sementara PT Pelni akan menjalankan tugas sebagai pengelola rumah sakit.  â€œPorsi pendanaan akan disesuaikan dengan hasil akhir studi kelayakan,” ujarnya.

Direktur Utama KBN Raharjo Aryosiswoyo mengatakan, pembangunan Rumah Sakit Pekerja sudah dirancang sejak tahun 2010, setelah Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan mengunjungi KBN.

“Saat ini KBN memiliki pekerja setidaknya 80 ribu orang. Dengan jumlah tersebut sudah sangat layak untuk didirikan sebuah rumah sakit yang tarifnya dapat terjangkau namun berkualitas,” kata Raharjo.

Dahlan mengatakan, pembangunan RS Pekerja merupakan arahan langsung dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Presiden ketika dalam suatu kunjungan kerja ke Batam, meminta saya untuk segera merealisasikan adanya rumah sakit untuk para buruh,” kata Dahlan.

Sesuai target, pada 19 Desember 2013, dilakukan soft opening Rumah Sakit Pekerja. Acara ini dihadiri Dahlan Iskan yang didampingi Dirut PT Jamsostek  Elvyn G Masassya dan Direktur KBN Sattar Taba. Menurut Elvyn, RS Pekerja itu bukan ditujukan untuk profit.

“Anggaran pembangunan RS ini diperoleh dari program Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta (DPKP), dengan tujuan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi peserta Jamsostek. Kami berharap pembangunan RS ini bisa dijadikan contoh bagi yang lainnya,” ujar Elvyn.

 Nantinya setelah soft opening itu, lanjut Elvyn, RS Pekerja bisa langsung digunakan. Untuk grand launching, akan dilaksanakan oleh KBN pada akhir tahun ini. “Diperkirakan setelah beroperasi Rumah Sakit Pekerja ini rata rata bisa menampung 2.500 pekerja setiap bulannya,” ujar dia.

 Dahlan tak hentinya memuji hasil sinergi kerja sama empat BUMN ini. Dahlan juga mengingatkan agar RS Pekerja selalu dirawat dan dijaga kebersihannya.

“Dalam hal ini KBN bangun lebih cepat, rumah sakit ini hebat sekali. Pembangunannya tepat sesuai waktu,” ujar peserta Konvensi Capres Partai Demokrat itu. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA