RMOL. Sarkim duduk santai di meja resepsionis di kantor PT Trimarga Rekatama Jumat siang (11/5). Tidak berapa lama telepon berdering, pria asal Purwokerto ini lalu mengangkatnya. “Banyak telepon yang masuk, jadi agak sibuk,†katanya.
Pria bertubuh subur ini meÂngaÂtakan banyak yang menelepon ke kantor ini setelah pesawat Sukhoi Superjet 100 hilang kontak saat penerbangan promosi (joy flight) Rabu lalu (9/5).
“Saya diberi arahan sama bos bila ada orang telepon dan tanya masalah pesawat Sukhoi langÂsung suruh saja datang ke HaÂlim,†kata Sarkim.
PT Trimarga Rekatama adalah agen penjualan Sukhoi di IndoÂnesia. Sebelum mempromosikan pesawat penumpang Superjet, peÂrusahaan ini telah mendatangkan peÂsawat tempur Sukhoi Su-27 dan Su-30 yang kini digunakan TNI Angkatan Udara.
Perusahaan ini tercatat berÂalamat di Jalan Pintu Besar SelaÂtan 1 Nomor 17, Pinangsia, JaÂkarÂta Barat. Menempati ruko berlÂantai tiga di tengah pasar pagi Asemka, cukup sulit menÂcarikanya.
Beberapa orang yang ditemui di pasar ini mengaku tak tahu keÂtiÂka ditanya PT Trimarga ReÂkaÂtama. Namun ketika disebut agen Sukhoi, seorang tukang parkir langsung menunjuk ke arah daÂlam pasar yang dipenuhi ruko.
Rakyat Merdeka akhirnya sampai di tempat yang dituju. Tak ada plang nama maupun nomor di depan ruko yang menjadi peÂtunjuk di sinilah kantor PT TriÂmarga Rekatama.
Di depan ruko terdapat halaÂman yang tidak begitu luas untuk tempat parkir mobil. Dinding deÂpan lantai dasar ditutupi kaca geÂlap. Pintu masuk juga terbuat dari bahan sama. Persis di depan pintu masuk dipasang teralis dan rolling door warna cokelat.
Dinding ruko mulai dari lantai dua hingga ke atas dilapisi keÂramik warna putih. Melihat moÂsdelnya, ruko ini sudah lebih 10 tahun berdiri.
Saat pintu masuk dibuka langÂsung berhadap-hadapan dengan meja recepsionis yang ditunggui Sarkim. Meja itu setinggi dada orang dewasa
Di sini juga tak ada nama peÂruÂsahaan. Dinding ruangan itu haÂnya dihiasi kalender dan foto Presiden SBY. Di sebelah kanan meja recepsionis terdapat ruang tamu berukuran kecil. Sebuah sofa disediakan untuk tamu. Tangga untuk naik ke atas terletak di bagian atas. Hanya karyawan yang diperbolehkan naik ke atas.
Siang kemarin, suasana kantor PT Trimarga Rekatama sangat sepi. Di lantai dasar hanya ada petugas recepsionis dan seorang office boy. Samar-samar suara orang berÂbincang-bincang di lantai dua.
Sarkim mengungkapkan, PT Trimarga sudah berkantor di sini sejak lima tahun lalu. Kantor ini milik sendiri. Ada 20 karyawan di perusahaan ini.
Menurut dia, sehari-hari kantor ini memang sepi. “Mereka (karÂyawan) lebih banyak terjun di laÂpangan dibanding berada di kanÂtor,†katanya.
Kata dia, sejak Sukhoi Superjet 100 hilang saat joy flight dan akhirnya ditemukan menabrak teÂbing di Gunung Salak, semua karÂyawan berada di Halim PerÂdaÂnakusuma mengurusi insiden itu.
Sunaryo, perwakilan PT TriÂmarga Rekatama menjelaskan, perusahaannya adalah pengÂhuÂbung produsen Sukhoi di Rusia deÂngan pembeli di Indonesia.
“Pesawat Sukhoi Superjet-100 kami datangkan ke Indonesia dalam rangka demo. Kita meÂngunÂdang 100 orang yang berasal dari pebisnis airlines untuk meÂngikuti joy flight yang diawali kru dari pihak Rusia,†katanya.
PT Trimarga Rekatama meÂnyeÂbar undangan resmi untuk menÂjajal pesawat penumpang itu. “Yang tidak memiliki undangan tidak bisa naik,†kata purnaÂwiraÂwan TNI AU dengan pangkat terakhir Marsekal Muda.
Sunaryo mengatakan, para caÂlon pembeli diajak menikmati penerbangan dengan pesawat itu Rabu lalu.â€Pada pagi sebagian unÂdangan hadir di Halim untuk meÂngikuti demo flight. Kru peÂsawat langsung dari pihak Rusia. Dalam penerbangan pertama, pesawat terbang sekitar 35-45 menit dan tidak ada masalah. Semua berjalan dengan lancar,†katanya.
Pesawat lalu kembali ke BanÂdara Halim Perdanahkusuma. Kru pun beristirahat sebelum meÂlakukan penerbangan kedua pada pukul 14.12 WIB. Rute pÂeÂnerÂbangan menuju ke Pelabuhan Ratu, Jawa Barat lalu kembali ke Halim.
Pada pukul 14.33 WIB, peÂsawat hilang kontak setelah pilot Sukhoi meminta turun dari ketinggian 10 ribu kaki menjadi 6 ribu kaki.
Sunaryo menegaskan, pesawat Sukhoi Superjet100 yang diÂguÂnakan untuk joy flight ini adalah pesawat baru. “Dan sudah menÂdapat sertifikat kelaikan terbang,†ujarnya.
Road Show Terhenti Di Indonesia
Sukhoi bukan hanya memaÂmerÂkan pesawat penumpang proÂduksinya, Superjet 100 di IndoÂneÂsia saja. Pabrikan yang biasa membuat pesawat tempur ini juga berÂpromosi ke negara Asia lainnya.
Demonstrasi penerbangan pesawat Superjet dilakukan di hadapan perwakilan Kementerian Perhubungan, perusahaan maskaÂpai penerbangan nasional, dan KeÂdutaan Besar Rusia di Indonesia.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian pertunjuÂkan keliling (road show) yang dilakukan maskapai penerbangan Sukhoi Civil Aircraft di sejumlah negara di Asia Tenggara dan Asia Tengah.
Selain di Jakarta, Superjet 100 juga akan dipamerkan di KaÂzakhÂstan, Pakistan, Myanmar, Laos, dan Vietnam. Saat demonstrasi terÂbang di Indonesia, Superjet 100 menabrak tebing di Gunung Salak. Pihak Sukhoi pun mengÂhentikan road show setelah insiden itu.
Superjet 100 adalah pesawat peÂnumpang pertama yang diÂkembangkan Sukhoi. Pesawat ini mulai dirancang tahun 2000 dan muÂlai diproduksi tujuh tahun kemudian.
Pesawat yang berkapasitas 98 peÂnumpang itu memiliki daya jelajah 3.048 km sampai jarak 4.578 km. Mampu terbang hingÂga ketinggian 12.200 meter.
Pesawat tersebut mengudara unÂtuk pertama kalinya pada Mei 2008. Pada Januari 2011 memÂperoleh sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Rusia (IAC AR).
Superjet 100 juga telah menÂdaÂpat sertifikat dari Agen KeamaÂnan Penerbangan Eropa pada buÂlan Februari. Seri pertama peÂsaÂwat penumpang tersebut telah diÂbeli maskapai penerbangan naÂsional Armenia, Armavi, pada buÂlan April 2011.
Tunggu Investigasi, Pembelian Ditunda
Sejumlah maskapai tanah air berniat membeli pesawat Sukhoi Superjet 100 memÂperÂkuat armada mereka. Kartika Airlines memesan 15 pesawat taÂhun 2011. Sementara Sky Aviation dan Queen Air hendak membeli 12 dan 6 unit.
Direktur Utama (Dirut) Sky Aviation, Krisman Tarigan meÂngatakan, transaksi dengan pabÂrikan Sukhoi dibatalkan jika berdasarkan hasil investigasi diÂsimpulkan bahwa pesawat jatuh karena kondisinya tidak layak.
Menurutnya, pihaknya tidak bisa membatalkan transaksi seÂbelum hasil investigasi oleh tim yang berwenang diterbitkan.
“Kami masih akan merunÂdingÂkan kembali, karena SukÂhoi sudah teruji sebagai peÂsaÂwat komersial dan diakui badan aviasi Eropa,†kata Krisman.
Sky Aviation telah meÂnanÂdaÂtaÂngani perjanjian pembelian pesawat Superjet 100 sebaÂnyak 12 unit selama empat taÂhun menÂdatang. Total transaksi tersebut mencapai 380,4 juta dolar AS.
Penandatanganan dilakukan Presiden Sukhoi Civil Aircraft ComÂpany Vladimir PrisÂyazhÂnyuk dan Komisaris Utama Sky Aviation Yusuf Ardhi di arena Internasional Aviation and SpaÂce Salon MAKS 2011 di ZhuÂkovÂÂsky, Moskow, 16 Agustus 2011 lalu. Dirjen PerÂhubungan UdaÂra Kementerian PerhuÂbuÂngan Herry Bakti turut meÂnyakÂsikan peÂnanÂdaÂtanÂgaÂnan kontrak itu.
Setelah penandatanganan kontrak, tiga pesawat akan daÂtang secara bertahap mulai SepÂtember hingga Desember tahun ini. Sky Aviation merupakan perusahaan penerbangan baru, mengantongi AOC 135-144 dari Kementerian Perhubungan pada 14 Mei 2009 dan Surat Izin Usaha Angkutan Udara Niaga Tidak Berjadwal pada 8 Maret 2010.
Sementara Direktur Kartika Airlines, Arifin Seman meÂngaÂtaÂkan, pihaknya melakukan peÂnandatangan pembelian 30 unit Sukhoi Superjet 100 dari SukÂhoi Civil Aircratf Co (SCAC) Rusia senilai 840 juta dolar AS sejak 20 Juli 2010 di ajang FarnÂborough Air Show 2010. “Pesanan pertama direncanakan datang pada September 2012 sebanyak dua unit,†katanya.
Arifin mengaku belum dapat mengambil keputusan apakah kerja sama ini akan diteruskan atau dibatalkan setelah insiden Superjet menabrak tebing GuÂnung Salak ,
“Kami akan melakukan evaÂluasi penyebab hilang kontak pesawat tersebut apakah karena dari navigasi atau kerusakan peÂsawat,†katanya. Indra Djani, perwakilan PT Trimarga ReÂkaÂtama Indra Djani mengatakan, penjualan Sukhoi Superjet 100 di Indonesia akan ditunda seÂtelah insiden ini.
Penjualan akan dilanjutkan setelah diketahui hasil invesÂtiÂgasi terhadap penyebab pesaÂwat menabrak tebing Gunung Salak. “Kalau ada accident (keÂcelakaan), biasanya akan meÂnunggu dulu atau di-penÂding sampai ada hasil inÂvesÂtigasi soal penyebab keÂceÂlaÂkaÂan itu apakah karena weather (cuaca), atau soal human error,†katanya.
Kata Indra, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan tim dari Rusia akan menyelidiki insiden ini. “Tim ini baru dibentuk, jadi beÂlum bekerja. Nanti kalau ada haÂsilnya, baru bisa dilanÂjutÂkan,†katanya. [Harian Rakyat Merdeka]
BERIKUTNYA >
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.