Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bawa Setengah Ton Air, Nggak Bisa Ngebut

Melihat Kemampuan Fire Motor

Selasa, 01 Mei 2012, 09:17 WIB
Bawa Setengah Ton Air, Nggak Bisa Ngebut
ilustarsi, mobil pemadam kebakaran

RMOL. Wito sibuk mengelap sepeda motor roda tiga yang terparkir di kantor Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Pusat di Jalan KH Zainul Arifin.

Setelah motor bersih, pria yang menjabat kepala Seksi Sa­rana ini menstarter motor merek Viar ini. Mesin motor ber­ka­pasitas 200 cc itu pun menyala. “Kondisi motor dicek karena mau dise­rahkan ke kelurahan,” kata Wito.

Motor ini dilengkapi berbagai peralatan untuk memadamkan kebakaran. Karena bentuknya kecil, fire motor ini bisa masuk ke gang-gang, jalan sempit dan tem­pat-tempat yang sulit dijang­kau mobil pemadam kebakaran.

Wito mengatakan kantornya sudah menerima 10 unit fire mo­tor dari 21 yang direncanakan. “Motor tersebut baru minggu de­pan akan dibagikan ke tiap kel­u­r­a­h­an yang ada di Jakpus,” katanya.

Sebenarnya, ujar dia, di setiap kelurahan sudah ada alat pe­madam tabung. Namun kurang efektif karena tidak bisa me­ma­damkan api skala besar.

Alat ini lalu diganti gerobak yang berisi pompa air. Alat ini juga dinilai tak efektif karena butuh empat orang untuk men­g­operasikannya. “Kalau dengan fire motor, satu orang pun bisa me­lakukan sendiri,” kata Wito.

Wito menjelaskan, fire motor ini bisa membawa 500 liter air dan daya semprotnya bisa sampai 100 meter. “Yang lebih penting bisa masuk ke jalan sempit dan padat penduduk,” katanya.

Namun mengendarai motor ini harus berhati-hati karena berat. “Di jalan datar dan halus enak dikendarainya, tapi bila jalan­nya rusak harus hati-hati agar tidak terbalik,” ujar Wito.

Di belakang motor ini di­tempatkan kotak penampung air atau busa (foam) dan mesin pom­pa portabel Tohatsu VC82ASE. Juga dilengkapi se­lang 2,5 inci sepanjang 20 meter, 1 hose reel sepanjang 20 meter, 2 selang penghisap berukuran 3,5 inci sepanjang tiga meter dan pipa penyemprot berukuran 2,5 inci.

Peralatan lainnya yakni dua ka­pak, helm, jaket dan celana anti api, sarung tangan dan mega­phone. Karena mengangkut air se­berat setengah ton dan berbagai peralatan, motor ini tak bisa di­pacu kencang. Paling cepat 60 km/jam. “Kalau lebih dari itu bahaya soalnya bebannya berat dan bisa terguling,” katanya.

Wito mengatakan, wilayah Jakarta Pusat merupakan salah satu daerah rawan kebakaran. “Bisa dipastikan setiap tiga hari sekali ada kebakaran dan lo­ka­sinya tidak semuanya bisa diak­ses dengan kendaraan besar,” katanya.

Untuk mengantisipasi kebakar­an, Suku Dinas menyiap­kan 450 per­sonel dan 70 staf yang siap berjaga selama 24 jam. Delapan truk pemadam kebakaran dan 34 pompa siap dioperasikan jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran.

Suku Dinas Pemadam Keba­kar­an dan Penanggulangan Ben­cana Jakarta Pusat menempati gedung berlantai bernomor 71 di Jalan KH Zainul Arifin. Kan­tornya dicat kombinasi warna merah dan biru, warna yang sama dengan seragam personel pema­dam kebakaran.

Halaman depan sangat luas dan bisa diparkir puluhan kendaraan segala ukuran. Satu mobil pe­mandu Isuzu Elf, dua truk pe­madam kebakaran ukuran sedang dan mobil ambulance parkir di sini.

Lantai bawah kantor dibiarkan tanpa dinding untuk tempat parkir lima truk pemadam kebakaran ukuran besar dan sebuah mobil pemandu.

Di samping kanan kantor ter­sedia halaman parkir yang tidak be­gitu luas. Di tempat ini ter­parkir 10 unit fire motor warna me­rah yang masih kinclong.

Pasukan Motor Kuning Liverpool

India lebih dulu memiliki pasukan pemadam kebakaran bermotor.

Dengan didukung berbagai peralatan, pasukan menjadi unit reak­si cepat jika terjadi keba­kar­an. Terutama di wilayah-wilayah yang kerap dilanda macet seperti New Delhi, Pune dan Nagpur.

Motor yang digunakan adalah Royal Enfield yang telah dipakai militer India serta kepolisian sela­ma satu dekade. Motor yangt di­gu­nakan pasukan pemadam ke­ba­karan model Electra seharga 72.000 rupee atau sekitar Rp 12 juta.

Motor pemadam kebakaran itu me­muat busa udara yang dikom­presi dan sistem air, juga dileng­kapi perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan serta mantel gel untuk pertolongan cepat bagi korban yang terbakar.

Motor Electra ini me­mung­kinkan pemadam kebakaran India bisa bereaksi cepat ditengah pa­dat­nya kondisi lalu-lintas di New Delhi jika dibandingkan meng­gunakan mobil unit pemadam kebakaran.

Inggris adalah negara yang pertama memiliki pasukan pe­madam kebakaran bermotor. Kota Liverpool menjadi pelopornya.

Personel pemadam kebakaran menggunakan motor yang mam­pu membawa 50 liter air dan busa kimia (chemical foam). Juga dilengkapi pompa yang mampu me­nyemburkan air sejauh 11 me­ter. Harga motor pemadam ke­bakaran ini Rp 450 juta per unit.

Motor pemadam kebakaran dicat warna kuning mencolok sehingga mudah dikenali.

Sementara Merseyside Fire and Resque Service meng­gunakan motor RT1200 yang telah dipasang dua tanki.

Tanki itu mampu memuat 25 liter air dan selang bercabang se­panjang 30 meter yang bisa me­ngeluarkan air dan busa. Cam­puran dari busa dan air dirancang un­tuk mematikan api dengan cepat.


Harganya Setara Kijang Innova

Kepala Dinas Pemadam Ke­bakaran dan Penang­gulangan Bencana DKI Jakarta, Paimin Na­pitupulu mengatakan, dinas pe­madam kebakaran telah me­nyiapkan 110 unit fire motor yang akan ditempatkan di ke­lurahan di enam wilayah yang rawan kebakaran.

Pengadaan fire motor ini, kata Paimin, dilakukan pada tahun anggaran 2011. Dana yang dialokasikan Rp 31 miliar. Namun dalam pelaksanaannya, hanya terpakai Rp 23 miliar.

Harga per unit fire motor Rp 260 juta atau setara dengan harga Kijang Innova tipe G. Me­nurut Paimin, harga fire motor mahal karena semua per­alatannya impor dari luar negeri dan kualitas nomor satu.

“Motornya hanya Rp 30 juta, Tapi yang mahal peralatan pemadamnya. Seperti nozzle atau pipa pemancar harganya mencapai puluhan juta (ru­piah),” katanya.

Paimin menjelaskan dalam satu unit motor terdapat 20 item alat pendukung pema­dam api. Seperti pompa jin­jing, satu lot karoseri tangki air berkapasitas 500 liter air dan foam, satu roll selang ber­diameter 2,5 inci de­ngan 20 me­ter, kapak per­so­nel, 2 buah wa­ter proof flash light dan satu bu­ah toa dan sirene.

Selain itu, juga terdapat satu fire helmet, satu stel fireman suit, yang terdiri dari jaket, celana, sarung tangan, dan boot, serta satu megaphone.

Paimin menjelaskan, fire motor ini terinspirasi petugas pemadam kebakaran India yang sudah beberapa dekade me­miliki petugas bermotor.

Fire motor, kata dia, me­ru­pakan solusi untuk mengatasi kebakaran di kawasan padat. Motor ini bisa masuk ke gang dan jalan sempit. “Lebih efisien dibanding harus membeli helikopter,” kata Paimin.

Seperti diketahui, sebe­lum­nya wacana untuk membeli heli­kopter guna memadamkan api di daerah pemukiman padat melalui udara.

Paimin mengatakan tidak setiap kelurahan di Jakarta men­­dapatkan fire motor. Hanya daerah-daerah yang rawan ke­bakaran yang akan men­da­patkannya. Kelurahan Klen­der, Tambora, Penjaringan bakal mendapat dua unit.

Untuk tahap awal, Dinas Pe­madam Kebakaran menyiapkan 110 unit fire motor. “Kita lihat dulu respon gubernur dan ang­gota DPRD. Bila puas tentunya akan kita tambah lagi,” katanya.

Kabid Partisipasi Masyarakat Dinas Damkar dan PB DKI, Rimawati mengatakan fire motor dioperasikan dua orang karena banyak peralatan yang dibawa.

Jumlah operator yang dibu­tuhkan sebanyak 220 oran­g. Operatornya anggota masya­rakat yang ditunjuk lurah. Me­reka akan mendapat pelatihan mengoperasikan alat pemadam kebakaran ini.

Rimawati merinci kendaraan roda tiga ini akan didis­tri­busikan ke Sudin Damkar dan PB Jakarta Pusat sebanyak 21 unit untuk 21 kelurahan rawan kebakaran. Sebanyak 9 ke­lurah­an ditentukan dinas dan 12 kelurahan ditentukan Sudin.

Lalu Sudin Damkar dan PB Jakarta Utara sebanyak 21 unit untuk 10 kelurahan yang diten­tukan dinas dan 11 kelurahan rawan kebakaran yang diten­tukan Sudin.

Sudin Damkar dan PB Ja­karta Barat menerima 23 unit fire motor untuk 14 kelurahan rawan kebakaran ditentukan dinas dan 9 kelurahan diten­tukan Sudin.

Sedangkan, Sudin Damkar dan PB Jakarta Selatan me­nerima 23 unit, untuk 13 ke­lu­rahan rawan kebakaran diten­tukan dinas dan 10 kelurahan rawan kebakaran oleh Sudin.

Kemudian Sudin Damkar dan PB Jakarta Timur mene­rima 21 unit untuk 11 kelurahan rawan kebakaran ditentukan dinas dan 10 kelurahan rawan kebakaran di tentukan Sudin. Sudin Damkar dan PB Kepulauan Seribu menerima empat unit fire motor.

“Fire motor akan diserahkan ke kelurahan setelah pelatihan selesai,” kata Rimawati. [Harian Rakyat Merdeka]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA