Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

May Day, Buruh Kumpul Di Senayan Bareng Slank

Aksi Turun Ke Jalan Diganti Diskusi & Teatrikal

Selasa, 24 April 2012, 09:35 WIB
May Day, Buruh Kumpul Di Senayan Bareng Slank
ilustrasi, may day
RMOL. Tanggal 1 Mei selalu diperingati sebagai hari Buruh International. Momen tersebut digunakan kalangan buruh di Indonesia untuk menyampaikan aspirasinya dengan berbagai cara termasuk turun ke jalan.

Rudi Prayitno memegang spidol di tangan kananya. Sejurus ke­mu­dian, ia menulis di white board di ruang kerjanya di lantai dua ge­dung Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K-SPSI) di Jalan Pasar Minggu Nomor 9, Jakarta Selatan, Senin (23/4).

Usai menulis, Sekjen K-SPSI membaca ulang tulisannya de­ngan teliti. “Enam ribu buruh di daerah siap datang ke Jakarta untuk memperingati Hari Buruh 1 Mei mendatang,” kata pria asal Surabaya, Jawa Timur.

Rudi mengatakan, mereka tidak akan melakukan aksi turun ke jalan melainkan menggelar aca­ra seminar dan pagelaran teat­rikal di Tenis Indoor Senayan.

Sebelumnya, Ketua Umum Yorrys Raweyai akan mengu­kuh­kan kepengurusan K-SPSI. Di­lan­jutkan orasi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta pengurus International Labour Organization (ILO).

Rudi menjelaskan, puncak aca­ranya yaitu, pagelaran teat­rikal dengan tema perburuhan. Page­lar­an akan dilangsungkan selama 15 menit dengan seluruh pe­mainnya berasal dari buruh dan pekerja anggota K-SPSI.

Setelah rangkaian acara di Tennis Indoor selesai, dilanjutkan acara musik yang akan menam­pil­kan grup band Slank.

Rudi menuturkan, selama ini posisi buruh dan pekerja selalu ter­jepit karena tidak pernah meng­alami kenaikan gaji. “Me­reka hanya mendapat penye­suai­an gaji karena harga kebutuhan pokok semakin mahal,” katanya.

Untuk itu, lanjutnya, per­juang­an tidak bisa hanya dilakukan de­ngan cara turun ke jalan akan tetapi juga harus dipilih cara lain yaitu lewat diplomasi.

Dengan cara ini, K-SPSI akan memberikan kajian akademis mengenai masalah gaji kepada pengambil kebijakan yakni pemerintah dan DPR.

“Saat ini kami sedang me­nyiap­kan kajian akademisnya. Bila cara ini tidak ditempuh, di­khawatirkan selamanya gaji bu­ruh hanya disesuaikan,” katanya.

Rudi mengatakan, selama ini sistem penetapan gaji hanya me­ngacu kepada pekerja lajang de­ngan besaran gaji Rp 1,6 juta se­tiap bulan untuk daerah Jakarta. “Jumlah tersebut sangat kecil bila pe­kerja sudah berkeluarga,” katanya.

Padahal lanjutnya, hampir 50 persen buruh dan pekerja telah berkeluarga. Tentunya gaji segitu tidak mencukupi. “Normalnya gaji buruh yang sudah berke­luarga sebesar Rp 2,5 juta,” kata­nya.

Rudi menuturkan, peringatan hari buruh sebetulnya tidak hanya pada 1 Mei tapi juga 20 Februari. “Hari buruh 1 Mei itu awalnya dari Amerika dan saat ini negara tersebut sudah jarang mem­pe­ringatinya,” katanya.

Untuk itu, pihaknya akan mengajak serikat pekerja lainnya untuk juga memperingati hari buruh khusus Indonesia setiap 20 Februari.

Kantor K-SPSI berada di kiri Jalan Raya Pasar Minggu arah Len­teng Agung. Masuk ke dalam kan­tor terdapat pintu gerbang selebar empat meter di sisi kiri. Di bagian depan tersedia halaman yang cukup luas dan mampu me­nampung puluhan kendaraan roda dua dan empat.

Di gedung setinggi lima lantai ini tersedia pintu masuk dari kaca selebar dua meter dalam keadaan terbuka. Di pintu masuk ditempel poster bertuliskan “Ayo ber­ga­bung, May Day for Solidarity, di Gelora Bung Karno 2012” de­ngan gambar personel grup band Slank dan orang yang sedang berunjuk rasa.

Masuk lebih dalam terdapat ruang lobby yang dijaga dua sat­pam. Setiap pengunjung harus melapor ke Satpam sebelum ber­temu dengan pengurus serikat pe­kerja. Siang itu suasana kantor sangat sepi hanya ada beberapa orang yang berasal dari pengurus serikat pekerja yang mondar-mandir di kantor.

Di ruang lobby dipasang poster besar yang di pigura yang berisi sem­bilan foto unjuk rasa di ber­bagai daerah. Di bagian atas tertu­lis pigura ditulis. “Mem­ba­ngun solidaritas untuk ke­man­dirian pekerja Indonesia”. Di de­pannya dipasang foto salah se­orang pejuang buruh yang telah tiada.

Menuju lantai dua tempat ruang kerja pimpinan K-SPSI hanya bisa menggunakan tangga karena lift sedang rusak. Hawa di kantor terasa panas karena pen­dingin ruangan banyak tidak berfungsi dengan baik.

Di lantai dua satu satpam ber­jaga dengan santai sambil mem­baca koran. Siapapun yang ingin masuk ke ruang pimpinan dari ketua umum, sekjen dan ben­dahara harus mendapatkan izin terlebih dahulu, izin dikan­tongi baru diperbolehkan masuk.

Undang Buruh Ke Kantornya, Imin Iming-imingi Rumah Murah

Menjelang peringatan Hari Buruh 1 Mei 2012, Menteri Te­naga Kerja dan Transmigrasi Mu­haimin Iskandar, mengundang pim­pinan serikat pekerja dan buruh ke kantornya.

Menurut Kepala Pusat Humas Kemenakertrans Suhartono, per­wakilan buruh diminta hadir da­lam peluncuran Perumahan Bersubsidi.

Program kerja sama Ke­me­na­kertrans dengan Kementerian Pe­rumahan Rakyat ini akan menye­diakan 200 ribu unit rumah untuk buruh, 200 ribu rumah pegawai negeri sipil (PNS) golongan ren­dah dan masyarakat kecil.

Selain ajang silaturahmi antara pemerintah dengan seluruh se­ri­kat pekerja, pertemuan itu juga membahas May Day.

“Ada 400 orang yang datang dan mereka mewakili seluruh seri­kat pekerja yang terdaftar di sini (Kemenakertrans,” kata Su­har­tono.

Ia mengimbau seluruh pekerja dan buruh yang ingin turun ke jalan untuk memperingati hari buruh agar tidak bertindak anar­kis.

Tuntut 1 Mei Jadi Hari Libur Nasional

Ketua Umum Federasi Se­rikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSPSI) Andi Nuwawea me­ngatakan, buruh dan pekerja In­do­nesia yang tergabung dalam Fe­derasi Serikat Pekerja Se­luruh Indonesia akan meng­gelar aksi damai memperingati Hari Buruh, 1 Mei mendatang.

Aksi damai akan berlangsung di Istana Negara dan setelah itu diteruskan dengan rapat akbar buruh dan pekerja yang akan digelar di Stadion Utama Ge­lora Bung Karno (GBK), Se­nayan, Jakarta.

“Di Gelora Bung Karno kami akan mendeklarasikan Dewan dan manifesto buruh Indonesia. Saat ini kita sedang mema­tang­kan persiapan acara tersebut,” katanya.

Menurutnya, massa yang akan hadir diperkirakan berjum­lah 100 ribu. Mereka akan datang dari sekitar Jakarta, Bo­gor, Bekasi, Depok, Tangerang, Karawang, dan Bandung.

“Sebelum rapat akbar, kami akan membangun suatu acara Dialog Nasional Gerakan Bu­ruh Indonesia, yang akan di­gelar sehari sebelumnya. Na­mun, acaranya tidak di Stadion Utama Gelora Bung Karno,” katanya.

Dengan rapat akbar tersebut, Andi berharap, buruh dan pe­kerja akan terkonsolidasi untuk menghadapi masalahnya.

Ketua Federasi Serikat Pe­kerja Metal Indonesia (FS­PMI) Kabupaten dan Kota Tange­rang, Riden Hatam Azis me­nga­takan, lima buruh se-Tangerang Raya (Kabupaten Tangerang, Ko­ta Tangerang dan Kota Ta­ngerang Selatan) akan bergerak menuju DKI Jakarta mengelar aksi besar-besaran pada May Day.

Mereka akan melayangkan sejumlah tuntutan kepada pe­me­rintah, termasuk men­desak May Day dijadikan sebagai hari libur nasional.

Ia mengatakan, aksi buruh pa­da May Day nanti akan sa­ngat berbeda dari demon­strasi buruh sebelumnya, karena ribuan buruh se-Jabodetabek kon­­sentrasi menggeruduk Jakarta.

Titik-titik sentral dan kantor pe­merintahan pusat akan dija­dikan sasaran lokasi buruh ber­orasi. Koordinasi dan persiapan telah dilakukan buruh beberapa hari ini untuk memaksimalkan aksi memperingati May Day di Jakarta.

Ia menjelaskan, 5 ribu buruh dari Tangerang mencakup 80 unit kerja buruh di Tangerang. Mereka akan berkumpul di Ja­lan Tol Bitung dan titik-titik sentral yang telah disepakati alian­si buruh melalui rapat per­siapan May Day sebelumnya untuk kemudian bergerak ke Jakarta.

Bundaran Hotel Indonesia, menjadi sasaran utama. Selain menyiapkan pasukan, konsoli­dasi persiapan May Day dengan membuat ratusan spanduk, poster, kaos warna merah ber­isikan sejumlah tuntutan telah dipersiapkan.

Tuntutan para buruh lanjut­nya, segera membuat Peraturan Presiden (Perpres) tentang pe­lak­sanaan BPJS, pemberlakuan upah layak nasional, tolak out­sourcing dan jadikan May Day sebagai hari libur nasional.

“Pemerintah juga harus me­legalkan May Day sebagai hari libur nasional, May Day se­ba­gai hari kemenangan bagi ka­um buruh. Karena Indonesia mu­lai bergerak dari agraris me­nu­ju industrialisasi,” katanya.

Lapor Polisi Dulu, Jangan Anarkis

Kepala Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rik­wan­to mempersiapkan ribuan per­sonel kepolisian untuk me­ng­amankan Hari Buruh 1 Mei.

“Personel yang akan ditu­runkan belum bisa dipastikan, bisa 5 ribu atau 10 ribu, sangat ter­gantung dari jumlah massa yang turun ke jalan,” kata pria yang

Ia menambahkan, daerah-daerah yang akan dijaga per­so­nel kepolisian yaitu Bundaran Hotel Indonesia, Gedung DPR/MPR dan Istana Negara yang menjadi titik pusat demo.

Rikwanto meminta buruh dan pekerja yang akan turun ke jalan untuk terlebih dahulu memberitahukannya kepada apa_rat kepolisian. Selain itu, ia berharap para buruh untuk menggelar aksi dengan damai dan tidak merusak fasilitas umum.

SBY Mau Tatap Muka

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan bertemu dengan dengan kalangan buruh pada peringatan May Day 1 Mei mendatang.

“Beliau akan melakukan kun­jungan yang berlangsung pada Hari Buruh dan bertatap muka langsung kepada para buruh,” kata Juru Bicara Pre­siden Julian Aldrin Pasha.

Presiden juga mengins­truk­sikan Muhaimin untuk benar-be­nar memerhatikan kese­jah­teraan para buruh. Isu-isu ter­kait per­buruhan harus dikelola secara baik. Pengusaha maupun buruh harus sama-sama diuntungkan.

“Tentu kementerian mempu­nyai tool dan imbal jasa pekerja untuk buruh. Pengusaha sendiri juga mendapatkan suatu imbal jasa atau keuntungan bagi per­usahaan mereka. Jadi, sama-sama mutualis. Pengusaha dan buruh sama-sama mendapatkan keuntungan,” katanya.

Setiap menteri yang ber­kaitan dengan Hari Buruh, ter­masuk tiga menteri koordinator, diminta bekerja sesuai bi­dang­nya masing-masing. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA