"Made itu keponakan saya. Ia cerai dengan istrinya (Susi) pada Februari 2009. Kalau urusan cerai itu urusan pribadi, tapi kalau harta gono-gininya tidak jelas. Tidak pernah di bayar," kata Johnnie kepada
Rakyat Merdeka Online, Kamis (8/12).
Apalagi, harta gono-gini yang seharusnya dibagi ke istrinya adalah rumah di daerah Ciganjur. Rumah tersebut adalah rumah yang sebelumnya milih Johnnie.
"Pada 2008 saya jual murah rumah di daerah Ciganjur. Made kemudian beli rumah murah itu. Saya hanya suruh dia bayar Rp 1 miliar," imbuhnya.
Ia kasih harga murah, karena percaya sama Made. "Tapi, saya juga titipkan tugas khusus ke Made. Tugasnya, kalau klaim ke Pertamina (soal depo BBM Balaraja) di bayar, maka amankan hak-hak saya. Eh malah begini," lanjut Johnnie Hermanto.
Lalu apa sebenarnya yang bapak ingin dalam kasus Depo BBM Balaraja?"Kalau saya, begini, saya
bisnisman. Di situ (ganti rugi pembangunan depo BBM Balaraja oleh Pertamina) ada hak saya, tapi tidak dibayar. Malah saya diadukan kepolisi, meskipun pada Oktober 2011 kasus ini di SP-3 (hentikan)," imbuhnya.
Ketika Sandiaga Uno cs melaporkan Johni ke polisi, saya dibilang menghilangkan hak aset PT Pandanwangi Sekartaji (PWS).
"Hak saya dan Tri Harwanto (pemilik saham lainnya) sekitar 1,5 juta dollar AS. Dan kini baru dibayar 600 ribu dollar AS. Padahal, mereka (Sandiaga Uno cs) mendapat 6,4 juta dollar AS dari total pembayaran 12,8 juta dollar AS," demikian Johnie.
[arp]
BERITA TERKAIT: