Sekretaris Jenderal Majelis Adat Indonesia (MAI), M. Rafik Datuk Rajo Kuaso mengatakan, Pertamina telah menunjukkan komitmen dan respon cepat dalam menjaga pasokan energi di tengah krisis, bahkan saat infrastruktur dan akses darat terputus.
Kata Rafik, dengan berbagai medan yang sulit, kinerja Pertamina berhasil mendistribusikan bahan bakar minyak untuk 688 SPBU atau 98 persen dari jaringan SPBU di wilayah terdampak.
"Pertamina berhasil menjamin kelancaran suplai bagi masyarakat dan layanan publik," kata Rafik dalam keterangan tertulis, Kamis 11 Desember 2025.
Di lokasi yang terisolasi akibat jalan putus, longsor, atau bencana, kata dia, Pertamina mengandalkan moda transportasi alternatif.
"Mulai dari pesawat perintis hingga rencana pengiriman menggunakan pesawat angkut C-130 Hercules untuk BBM, serta mekanisme khusus untuk distribusi LPG," tuturnya.
Atas dasar hal itu dan melihat vitalitas energi bagi pemulihan kehidupan masyarakat, masih kata Rafik, MAI menilai peran Pertamina dalam masa tanggap darurat ini sangat layak diapresiasi dan dijadikan teladan bagi institusi lain.
Dia menegaskan bahwa dari perspektif adat dan filosofi kerajaan-kerajaan tua Nusantara, menjaga ketersediaan energi terutama di masa bencana adalah bagian dari tanggung jawab kolektif terhadap sesama rakyat.
"Dalam tradisi leluhur, gotong-royong, menjaga keselamatan dan kesejahteraan komunitas, serta memastikan keberlangsungan hidup bersama adalah nilai luhur yang harus terus dipraktikkan," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: