â€Ada kecenderungan jalur Mandiri digunakan untuk mengÂhimÂpun orang-orang yang meÂmiÂliki kemampuan ekonomi saja,†ujar Ketua Umum Persatuan GuÂru Republik Indonesia, Sulistiyo, keÂpada
Rakyat Merdeka, pekan lalu.
Seperti diketahui, seleksi jalur Mandiri PTN diatur dalam PerÂaturan Pemerintah (PP) Nomor 66 Tahun 2011. Menurut PP terÂsebut, PTN harus melaksanakan seleksi jalur Mandiri setelah hasil SeÂleksi Nasional Masuk PerÂguÂruan Tinggi Negeri (SNMPTN) diÂumumkan. Namun, penÂdafÂtarÂannya dapat dilakukan sebelum peÂngumuman hasil SNMPTN.
Selain itu, PP tersebut juga memÂÂberi batasan penerimaan maÂhaÂsiwa dari jalur Mandiri. PTN harus menerima siswa dari jalur SNMPTN minimal 60 persen. Sementara jalur Mandiri makÂsimal 40 persen.
Sulistiyo selanjutnya mengaÂtaÂkan, besarnya penerimaan mahaÂsiswa melalui jalur Mandiri dapat mengurangi hak-hak masyarakat yang ekonominya terbatas, tapi punya kemampuan inteÂlekÂtualiÂtas. “Menurut pengalaman, jalur Mandiri banyak digunakan untuk menjaring orang-orang yang memiliki kemampuan ekonomi yang relatif baik. Inilah celah menÂciptakan kapitalisme penÂdiÂdikan,†tegas Ketua Komite III DeÂwan Perwakilan Daerah (DPD) ini.
Berikut kutipan selengkapnya:Apa perlu dikaji seleksi lewat Mandiri?Kami sudah mengusulkan agar kapitalisasi dan world class uniÂversity dikaji kembali. Soalnya, seÂlain menjadi pelayanan publik, pendidikan juga harus mengÂutamakan penyiapan sumber daya manusia.
Pemerintah berdalih ini untuk meÂningkatkan mutu dan peÂmeÂrataan hak setiap warga negara?Kalau arahnya pada peÂningÂkatan mutu tentu kami dukung. Tapi, kalau arahnya menghimpun dana sebanyak-banyaknya dari masyarakat, ya tidak.
Kondisi seperti ini dibukanya keÂran kapitalisme dan liberalisasi PTN membuat kami sangat khaÂwatir. Pendidikan menjadi sangat maÂhal dan tidak ada proteksi terÂhaÂdap masyarakat. Jika terus diÂbiarkan, ini berdampak besar terÂhaÂdap upaya pencerdasan bangsa.
Anda ingin jalur Mandiri dihaÂpus?Tidak harus dihapus, tapi harus diÂperbaiki. Sebab, undang-unÂdang mengamanatkan, ada beÂbeÂrapa pihak yang perlu mendapat perhatian, tapi harus wajar.
Contohnya, guru dan dosen berhak mendapat bantuan untuk pendidikan anak-anaknya. Saya kira, selama masih wajar dan ada poin-poin tertentu, itu (jalur Mandiri) masih dapat digunakan.
Bagaimana batasannya?Jangan sampai institusi pendiÂdikÂan dijadikan perusahaan atau lemÂbaga yang berorientasi pada keuntungan. Soalnya, kuliah di PTN saat ini terasa sangat mahal
Bagaimana mengenai teknis peÂlaksanaan dan pengaÂwasÂanÂnya?Harus diakui jalur mandiri lebih lunak dibanding SNMPTN. BerÂbagai upaya dimungkinkan ‘meÂnolong’ orang-orang yang meÂmiliki kemampuan finansial.
Makanya, sistem seleksi jalur Mandiri harus ditata ulang untuk meÂnutup celah-celah tersebut. PeÂmerintah harus memperbaiki penÂdidikan dari hulu sampai hilir.
Apa persoalan besar yang terÂjadi dalam dunia pendidikan kita saat ini?Kerusakan dunia pendidikan kita sudah sangat serius. Tidak haÂnya di perguruan tinggi, tapi juga di tingkat sekolah dasar dan menenengah juga sudah sangat mengkhawatirkan.
Sekarang ada kesan anak-anak tidak didik dengan baik, hanya disiapkan untuk menjawab soal. Kalau sistem seperti ini dipertaÂhanÂkan, nanti pendidikan kita haÂnya menghasilkan profesor-proÂfeÂsor plagiato.
Bagaimana mengenai teknis peÂÂlaksanaan dan pengawasÂanÂnya?Harus diakui jalur mandiri leÂbih lunak dibanding SNMPTN. Berbagai upaya dimungkinkan ‘meÂnolong’ orang-orang yang meÂmiliki kemampuan finansial.
Makanya, sistem seleksi jalur Mandiri harus ditata ulang untuk menutup celah-celah tersebut. Pemerintah harus memperbaiki pendidikan dari hulu sampai hilir.
Apa persoalan besar yang terÂjadi dalam dunia pendidikan kita saat ini?Kerusakan dunia pendidikan kita sudah sangat serius. Tidak haÂnya di perguruan tinggi, tapi juga di tingkat sekolah dasar dan meÂnenengah juga sudah sangat mengÂkhawatirkan.
Sekarang ada kesan anak-anak tidak didik dengan baik, hanya disiapkan untuk menjawab soal. KaÂlau sistem seperti ini diperÂtaÂhankan, nanti pendidikan kita hanya menghasilkan profesor-proÂfesor plagiator. Kalau menjadi pejabat, mereka akan jadi pejabat koruptor.
Bahkan, guru pun dihadapkan pada sejumlah persoalan. Mereka tidak dihadapkan pada pilihan, tapi keterpaksaan. Mereka dipakÂsa tidak jujur, terpaksa tidak terÂtib, karena situasinya menÂdorong ke arah sana.
Apa yang harus dilakukan?Ya perbaikan dari hulu hingga hilir. Pemerintah harus serius membenahi masalah ini. Sebab, sistem yang mereka ciptakan telah membuat pendidikan nasional kian terpuruk.
[rm]
BERITA TERKAIT: