“Semua informasi terkait pemÂbebasan MV Sinar Kudus sudah diketahui dan dilaporkan ke Presiden,†ucap Juru Bicara PreÂsiden Bidang Luar Negeri, Teuku Faizasyah, kepada Rakyat MerÂdeka, kemarin.
Setelah ditawan selama 45 hari, Kapal MV Sinar Kudus yang diÂbajak perompak Somalia di peraiÂran Laut Arab akhirnya dibebasÂkan. Kapal milik PT Samudera Indonesia itu sudah kembali berÂlayar.
“Mereka sudah bebas dan kemÂbali berlayar. Mengenai detailnya seperti apa, saya kurang mengeÂtahui. Silakan tanya ke Pak MenÂko Polhukam, Djoko Suyanto,†paparnya.
Seperti diketahui, Kapal MV Sinar Kudus dibajak perompak Somalia di perairan Laut Arab saat melakukan perjalanan dari Pomala, Sulawesi Tenggara, meÂnuju Rotterdam, Belanda, 16 Maret 2011. Kapal yang diawaki 31 ABK dan 20 orang di antaraÂnya warga Indonesia itu, bermuaÂtan biji nikel seharga Rp 1,5 triliun milik PT Antam. Makanya PT Antam dan pemilik kapal, PT Samudera Indonesia berkoordiÂnasi untuk melakukan negosasi pembebasan sandera.
Faizasyah selanjutnya mengaÂtakan, pembebasan Kapal MV Sinar Kudus dilakukan melalui opeÂrasi militer dan negoisasi uang tebusan. Namun, dirinya enggan menjelaskan tentang jaÂlannya operasi dan besarnya uang tebusan yang diberikan, termasuk tewasnya empat perompak Somalia itu.
“Seperti yang saya katakan tadi, detailnya silahkan tanya ke Pak Menko Polhukam Djoko Suyanto dan Panglima TNI LakÂsamana Agus Suhartono,†paÂparnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Kapan Presiden SBY mendaÂpat laporan tentang pembebaÂsan Kapal MV Sinar Kudus?
Semua informasi terkait pemÂbeÂbasan MV Sinar Kudus sudah diketahui dan dilaporkan kepada Presiden. Beliau terus melakukan monitoring dan memberikan seÂjumlah instruksi penanganan, sejak awal kasus ini.
Bagaimana langkah-langkah koordinasi dilakukan?
Pemerintah dan sejumlah pihak terkait, seperti TNI dan perusaÂhaan pemilik kapal dan muatan melakukan koordinasi yang komÂprehensif untuk melakukan pemÂbebasan tersebut. Operasi pembeÂbasan MV Sinar Kudus dilakukan di bawah koordinasi Menko Polhukam.
Pembagian perannya, pemerinÂtah melakukan upaya formal, seperti berkoordinasi dengan peÂmerintah Somalia. TNI menyiapÂkan operasi militer dan pemilik kapal melakukan negosiasi deÂngan perompak Somalia.
Jadi, pembebasan itu dilakuÂkan melalui operasi militer atau pemberian tebusan?
Operasi militer dan pemberian teÂbusan kan bagian dari rangÂkaian upaya penyelamatan. KeÂdua opsi itu dipilih, karena pemeÂrintah ingin pembebasan berjalan efektif.
Apa yang dinegosiasikan peÂrusahaan pemilik kapal untuk memÂbebaskan sandera?
Saya tidak memiliki informasi tentang apa yang dinegosiasikan antara perusahaan pemilik kapal dan muatan dengan perompak. DaÂlam hal negosiasi, sikap pemeÂrintah sangat tegas yakni tidak bisa dan tidak akan pernah berÂnegosiasi dengan perompak.
Meski demikian, pemerintah tidak lepas tangan. Pemerintah tetap melakukan koordinasi dan pemantauan atas perkembangan kasus itu.
Artinya, pemerintah tidak meÂÂngetahui biaya yang dikeÂluarÂkan pemilik kapal untuk peÂrompak Somalia?
Sebenarnya pemerintah meÂngeÂtahui tentang hal itu. Namun, tidak semua hal dapat disampaiÂkan ke publik, karena terkait aspek keamanan dan keselaÂmaÂtan. Para pembajak kan menjadiÂkan ini sebagai bisnis. Jadi berÂbagai informasi tentang angka harus kami kelola dengan baik agar tidak menjadi keuntungan bagi perompak lainnya.
Berdasarkan informasi yang kami peroleh, pernah ada kasus kapal yang dibajak dua kali. Sebab, para perompak mengetaÂhui kapal itu bersedia membayar tebusan.
Bagaimana perjalanan kapal itu selanjutnya, apakah pemeÂrintah melakukan pengawaÂlan?
Pemerintah akan melakukan pengawalan dan memastikan agar kapal itu berada di zona aman. Jadi, kapal dapat menÂcaÂpai tujuan dan tidak bisa dibajak perompak lain.
Agar kasus serupa tidak teÂruÂÂlang, apa yang akan dilaÂkuÂkan pemerintah?
Masalah perompak Somalia menjadi perhatian serius negara-negara di seluruh dunia. Pak SBY sempat membahas hal itu dengan Perdana Menteri China dan upaya-upaya yang bisa dilaÂkukan.
Meski kita tidak rutin melewati jalur itu, namun Indonesia akan mendukung upaya pengamanan di wilayah tersebut. Saat ini, kerja sama antar negara yang dilakukan untuk mengamankan wilayah itu masih bersifat ad hock. [RM]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: