Bersama istrinya yang merupakan orang Indonesia, Luluwah Ahmad, beserta dua anak dan mertuanya, Muhammad berangkat dari kediamannya di kota Alesund yang berjarak 550 km dari kota Oslo.
Bagi Muhammad yang telah menikah dengan Luluwah selama 12 tahun, ini adalah pengalaman pertamanya menghadiri upacara peringatan HUT RI.
"Saya tidak pernah menghadiri upacara peringatan HUT kemerdekaan Indonesia sebelumnya. Apa yang saya lihat membuat saya sangat terkesan," ujarnya, seperti dimuat website Kementerian Luar Negeri RI pada Senin (19/8).
Muhammad berprofesi sebagai dokter anak dan telah tinggal di Norwegia selama 17 tahun. Dia mengaku sangat terkesan dengan orang Indonesia yang terkenal ramah.
"Saya bertemu dengan banyak orang Indonesia, dan semuanya sangat ramah dan sopan santun. Mereka memperlakukan orang lain secara setara, tidak membeda-bedakan status sosialnya,” kata dia.
Bagi Muhammad yang bukan orang Indonesia, memperingati HUT RI memiliki arti tersendiri. Dia memang tidak diajarkan dari kecil mengenai makna HUT RI, namun dia turut meresapi arti pentingnya bagi orang Indonesia.
“Meski saya bukan orang Indonesia, tapi istri saya orang Indonesia. Saya bisa meresapi arti peringatan HUT RI. Ketika saya ikut upacara, melihat orang dengan khidmat menyanyikan lagu kebangsaan dan pengibaran bendera, hati saya ikut terenyuh. Saya sempat menitikkan air mata,” kata Muhammad yang sejak muda telah merantau jauh dari negerinya untuk menimba ilmu.
Muhammad berharap Indonesia yang memiliki kekayaan alam melimpah bisa menjadi negara maju di masa depan.
“Saya rajin mengikuti perkembangan Indonesia. Saya sangat mendukung apa yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Saya sangat berharap melihat Indonesia menjadi negara maju,” kata Muhammad.
Peringatan HUT RI di Oslo dilaksanakan secara sederhana namun meriah. Sekitar 300 orang ikut berpartisipasi, termasuk dari berbagai kota di luar Oslo yang memakan waktu perjalanan berjam-jam.
Selain upacara, kegiatan juga dimeriahkan dengan pemotongan tumpeng oleh Dubes RI untuk Norwegia dan Islandia, Teuku Faizasyah, yang diserahkan kepada salah satu pengibar bendera.
Dubes Faizasyah menyampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat yang telah berpartisipasi memeriahkan peringatan HUT RI ke-79 di Norwegia.
Tingginya animo masyarakat, termasuk mereka yang datang jauh dari luar kota, menunjukkan kecintaan besar mereka terhadap Indonesia.
“Ini membuktikan jarak tidak melunturkan kecintaan mereka terhadap Indonesia. Meski sudah lama tinggal di negara lain, namun Indonesia tetap ada di hati mereka. Kecintaan ini menjadi salah satu modal kuat untuk memajukan kepentingan nasional Indonesia di Norwegia,” kata Faizasyah.
Selanjutnya dilaksanakan berbagai perlombaan anak-anak dan dewasa layaknya di Indonesia, yaitu balap karung, lari kelereng, memasukkan benang ke jarum, makan kerupuk, dan tarik tambang, melengkapi jalan sehat dan lomba gaple dan pingpong yang telah diselenggarakan minggu sebelumnya.
BERITA TERKAIT: