“Kami geram melihat sepak terjang mafia hukum yang tidak bisa ditaklukkan. Jadi, kehadiran Geram Hukum ini membela lemÂbaga yang bersungguh-sungguh memberantas mafia hukum di negeri ini,’’ kata deklaÂrator GeÂram Hukum, Todung Mulya Lubis, kepada’
Rakyat Merdeka, di Jakarta, Jumat (28/1).
Geram Hukum dideklarasikan di Jakarta, Kamis (27/1). Ini seÂbaÂgai bentuk kekecewaan meÂreka terhadap pemerintah yang dinilai kalah oleh mafia hukum di negeri ini.
Tokoh bergabung dalam GeÂram Hukum itu adalah Todung Mulya Lubis, Anies Baswedan, Komaruddin Hidayat, Teten Masduki, Zainal Arifin Mochtar, Ikrar Nusa Bhakti, Wimar WitoeÂlar, dan Eep Saefulloh Fatah.
“Kami hanya mengawal pemÂbeÂrantasan korupsi, supaya tidak mati suri,†ujarnya.
Berikut kutipan selengkapnya:Apa latar belakang pembenÂtuÂkan Geram Hukum itu?Gara-gara banyak sekali kasus yang tidak tuntas diselesaikan, kasusnya ditutup-tutupi. Ini saÂngat menyedihkan kita. Sebab, perang korupsi itu tidak dilakuÂkan secara sungguh-sungguh.
Instansi penegak hukum seÂtengah hati melawan korupsi, sehingga korupsi tidak mungkin bisa diberantas kalau hanya seÂperti itu.
Padahal, kita pada awalnya saÂngat antusias mendukung proÂgram pemerintah memberantas korupsi, tapi kita mulai pesimis, dan skeptis melihat kondisi ini.
Harusnya bagaimana sikap pemerintah dalam pemberanÂtaÂsan korupsi?Pemerintah seharusnya tidak memakai toleransi. Sekarang ini ada kesan terlalu banyak toleransi yang diberikan pada orang-orang tertentu yang memiliki pengaruh besar dan uang yang banyak. Dengan cara ini, pemberantasan korupsi tidak selesai-selesai.
Geram Hukum ini sebenarÂnya membela siapa?Kita membela lembaga atau piÂhak manapun yang berkomitmen untuk memberantas korupsi. Apakah itu Satgas atau KPK. Kita akan tetap mengkritik dan meÂlawan mereka-mereka yang tidak sungguh-sungguh memberantas korupsi.
Dalam kasus Gayus TamÂbuÂnan dengan Satgas PemberanÂtasan Mafia Hukum, sikap GeÂram Hukum bagaimana?Kami sangat geram dengan upaya dari pihak-pihak tertentu yang ingin melemahkan Satgas. Kami anggap orang-orang itu tak ingin korupsi diperangi. Apalagi sekarang tingkah politisi di SeÂnaÂyan, yang saat ini sedang mengÂgodok Pansus Mafia PerÂpajakan. Itu bukan menyelesaikan masaÂlah, tapi malah mengeruhkan persoalan.
Anda sepertinya membela Satgas ya?Kami membela Satgas karena masih berada dalam relnya. Sebab, korupsi adalah kejahatan luar biasa. Jadi, perlu ditangani dengan cara yang luar biasa juga. Tidak bisa ditangani dengan cara yang normal dong. Nah, Satgas melakukan itu.
Jadi, menurut saya, nggak ada yang salah dengan Satgas. JanganÂlah, hal-hal yang kecil itu dibesar-besarkan untuk menyuÂdutkan Satgas. Menurut saya, itu tidak sehat.
Berarti Geram Hukum beÂrada di belakang Satgas dong? Kami bukanhanya di belakang Satgas saja, tapi di belakang KPK, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Jadi, menuÂrut saya, semua yang berkomitÂmen untuk memberantas korupsi harus kita dukung. Kami di belaÂkang lemÂbaga-lembaga yang berniat meÂnyikat semua mafia hukum.
Apa Geram Hukum punya muatan politis?Tidak. Kami murni melawan mafia hukum dan mafia korupsi di negeri ini. Inilah konsen kami sebagai anak bangsa demi lebih baik ke depan.
Bukannya Anda ingin menÂjagoÂkan Sri Mulyani menjadi Capres 2014?Saya kira itu hal yang berbeda. Tidak ada kaitannya. Yang berÂgabung dalam Geram Hukum ini murni ingin menjadikan negeri ini lebih baik ke depan dengan memperjuangkan penegakan hukum. Ini tidak ada kaitannya dengan Pemilu 2014.
Bagaimana cara Geram HuÂkum mengawal kasus-kasus yang terindikasi ada mafianya?Kita akan tetap mengawal seÂmua penyidikan, proses peradiÂlan, penghukuman koruptor. Saya baru saja bilang ke Wimar WitoeÂlar dan Anies Baswedan) kalau DPR buat Panja Mafia Hukum. Kita mungkin buat Panja AntiÂmafia Hukum versi kita. Kita ingin menjadi
civil society yang kawal semua panja atau hak angket yang dibuat di DPR.
Apakah itu efektif?Dengan cara ini rakyat masih sebagai pihak yang melakukan penekanan untuk membentuk opini publik. Jangan semuanya dipolitisir orang-orang tertentu saja.
[RM]
BERITA TERKAIT: