Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Merdeka Belajar dan Sistem Pendidikan Negara Maju

OLEH:DADUK MERDIKA MANSUR*

Senin, 19 Juni 2023, 02:26 WIB
Merdeka Belajar dan Sistem Pendidikan Negara Maju
Ilustrasi merdeka belajar/Net
MAJUNYA sebuah negeri dari banyak data menunjukkan karena dimulai dari majunya sistem pendidikan yang diterapkan. Eropa yang dulunya mengalami masa kegelapan sejak keruntuhan kekaisaran Romawi Barat pada tahun 476 Masehi dapat bangkit kembali setelah membangun sistem Pendidikan.

Kala itu caranya dengan melakukan revolusi budaya yang berbasis pada kualitas perkembangan ilmu pengetahuan dengan Gerakan Renaisance pada abad 14. Pada era kegelapan ini semua kebijakan didominasi oleh Gereja dan yang menentangnya akan dihukum seperti Nicolaus Copernicus yang berbeda dengan pendapat geraja karena menyatakan Matahari sebagai pusat tata surya.

Para tokoh melihat hal ini sangat merugikan masyarakat dan ekonomi semakin terpuruk karena Eropa menjalankan system ekonomi tertutup. Maka sejak abad 14 itulah para ilmuwan Eropa memulia Gerakan terlahir Kembali dengan mengembangkan ilmu pengetahuan bagi peningkatan kesejahteraan manusia di semua lini.

Setelah ditemukannya banyak teknologi baru yang kemudian dikenal dengan program Aufklarung (pencerahan) pada abad 17 sd aba 18, Eropa mengalami kemajuan yang sangat pesat sehingga teknologinya mengalami lompatan yang luar biasa dan terus berkembang menuju era perdagangan yang dinamkan Merkantilisme sebagai awal dari mulainya perdagangan global.

Negeri Jepang yang tadinya juga dalam masa tertutup, setelah didobrak oleh Amerika pada ahirnya menjadi negara maju dengan pola yang sama yaitu memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kisah pada akhir-akhir masa kegelapan di Japan dapat dilihat adanya film The Last Samurai.

Setelah mendorong tumbuhnya ilmu pengetahun yang menyasar kepada kemajuan industri inilah yang mendongkrak Japan menjadi negara maju disegala bidang.

Keterkaitan sistem pendidikan dengan industriinilah yang menjadi kunci kemajuan dan saat ini terkait hal semacam ini dinamakan dengan Link and Match. Program Pendidikan harus benar-benar berkorelasi penuh dengan industry sebuah negara. Segala hal yang berkaitan dengan kemajuan industry dilakukan penelitian dan percobaan dilembaga Pendidikan.

Kita lihat berikutnya negara China yang mengalami proses upgrade ilmu dan teknologi agak belakangan. Negara China benar-benar sangat serius untuk memajukan system Pendidikan yang akan memajukan industrynya. Tugas belajar para mahasiswa ke luar negri secara serius direncanakan dan telah disiapkan project-project riil untuk memajukan industry China.

Setiap mahasiswa yang studi ke luar negri sudah memiliki misi yang sangat jelas dimana setelah selesai studi nanti harus bisa merealisasikan di negaranya. Maka dalam waktu sangat singkat China bisa menyalip negara-negara eropa dan Amerika. Negara benar-benar mengawal secara penuh implementasi program link and match yang menjadi kunci dari kemajuan industry nya.

Lain lagi kisah dari India negara yang memiliki pendudukan sangat besar tapi miskin dan tanahnya tidak subur. Setelah merdeka dari Inggris negara India memutuskan untuk menyekolahkan generai mudanya ke Eropa dan Amerika.

Keseriusan negara dalam mengawal program pendidikan ini terus dibudayakan dimana proses regenerasinya dijaga secara serius. Sehingga banyak pakar-pakar orang India yang saat ini menguasai bisnis digital, dan bahkan kita sama-sama tahu perdana menteri Inggris saat ini adalah keturunan India.

India termasuk negara yang sudah bisa mengembangkan teknologi Satelit hamper berbarengan dnegan negara China. Kuatnya control dan pengelolaan pemerintah pada sistem pendidikan yang memiliki link and match dengan industri adalah fakta sejarah bagaimana sebuah negara bisa maju pesat.

Kementerian pendidikan nasional saat ini sedang menggalakkan program merdeka belajar dimana Lembaga Pendidikan diarahkan untuk bisa lebih dekat dengan dunia industry salah satunya dengan program magang dan belajar di industri.

Tantangannya adalah bagaimana program merdeka belajar ini tidak hanya sekadar quantitative administrative belaka, tetapi benar-benar menjadi program yang qualitative upgrading kapasitas pelajar/mahassiwa juga para pendidiknya.

Indonesia sebagai negara berkembang memiliki banyak permasalahan dalam hal penyediaan tenaga yang terlatih dan professional tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan industri.

Untuk alasan ini, Pemerintah slah satunya mengembangkan Teknik dan Kejuruan lembaga Pendidikan dan Pelatihan (BLK), untuk meningkatkan pasokan tenaga kerja terampil untuk pasar kerja dan kebutuhan industri.

Masalahnya, lulusan BLK ini masih belum terpenuhi kebutuhan industri yang ditunjukkan dengan banyaknya lulusan yang masih pengangguran. Metode yang digunakan dalam mengembangkan link and match antara dunia pendidikan dan industri di Indonesia. 1) Bagaimana pendidikan kejuruan saat ini memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh industri?

(2) Faktor apa yang dibutuhkan untuk dipertimbangkan dalam meningkatkan link and match antara dunia pendidikan, khususnya vokasi dan kebutuhan industri,

(3) Bagaimana meningkatkan Link and Match antara dunia pendidikan dan industri. Maish banyak hal yang perlu di dalami dan di jalankan konsep solusinya (Ali et al., 2020).

Konsep "link and match" dalam sistem pendidikan merujuk pada integrasi yang efektif antara kurikulum dan kebutuhan dunia kerja (Wibisono et al., 2020).

Bagaimana seorang guru atau Lembaga Pendidikan harus merancang materi pembelajaran yang berkualitas yang tujuannya agar bisa menumbuhkan kompetensi pelajar dengan mendasarkan materi yang memiliki hubungan yang kuat antara apa yang dipelajari di sekolah dengan keterampilan dan kompetensi yang diperlukan di dunia kerja.

Untuk membuat konsep "link and match" menjadi efektif dan produktif, beberapa langkah yang dapat diambil adalah:
1. Penyusunan kurikulum yang relevan: Kurikulum harus dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan dunia kerja saat ini dan di masa depan. Ini melibatkan identifikasi keterampilan kunci yang dibutuhkan oleh siswa untuk berhasil di dunia kerja dan mengintegrasikannya ke dalam kurikulum.( (Gennadyevna Sakhieva et al., 2014), (Soare, 2015))
2. Kerjasama dengan dunia kerja: Sekolah dan perguruan tinggi harus menjalin kemitraan dan kerjasama dengan perusahaan, industri, dan lembaga profesional terkait. Melalui kolaborasi ini, siswa dapat terlibat dalam pengalaman belajar yang relevan, seperti magang, kunjungan industri, atau proyek kolaboratif, yang memberi mereka pemahaman praktis tentang dunia kerja dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan. ((Awasthy et al., 2020), (Khoo et al., 2018), (Apriyani et al., 2023))
3.Pengembangan guru yang kompeten: Guru harus diberikan pelatihan dan pendidikan berkelanjutan yang relevan dengan perkembangan dunia kerja. Mereka perlu memahami tren terbaru, teknologi, dan keterampilan yang dibutuhkan dalam pekerjaan agar dapat membimbing siswa secara efektif ((Supena et al., 2020), (Podungge et al., 2020))
4.Pembelajaran berbasis proyek: Metode pembelajaran berbasis proyek memungkinkan siswa untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam konteks nyata. Dengan melakukan proyek-proyek yang berhubungan dengan dunia kerja, siswa dapat mengembangkan keterampilan kritis, pemecahan masalah, dan kolaborasi yang diperlukan untuk sukses di tempat kerja ((Jalinus et al., 2017), (Haerani & Jatiraga, 2019))
5.Evaluasi yang holistik: Evaluasi siswa harus mencakup tidak hanya pengetahuan akademik, tetapi juga keterampilan sosial, keterampilan kerja tim, dan keterampilan lain yang relevan dengan dunia kerja. Ini dapat dilakukan melalui penilaian formatif dan sumatif yang mencakup proyek, presentasi, dan penilaian berbasis kinerja lainnya ((Ka Yuk Chan & Luo, 2022), (Chan & Yeung, 2020))
6.Pembimbingan dan orientasi karir: Siswa perlu mendapatkan bimbingan dan dukungan dalam mengembangkan pemahaman tentang berbagai pilihan karir yang tersedia bagi mereka. Ini dapat mencakup sesi konseling, penempatan kerja, atau program mentorship yang membantu siswa mengidentifikasi minat dan bakat mereka serta mengarahkan mereka menuju jalur karir yang sesuai ((Al Hilali et al., 2020), (Kim, 2007))

Bagian paling penting dalam program link and match adalah bagaimana kurikulum yang didesign dan diajarkan memanhg bersumber dari problematika industry yang harus di pecahkan dan dikuasai pelajar/mahasiswa.

Dosen atau guru benar-benar melatihkan keahlian yang dibutuhkan oleh industri sehingga pelajar/mahasiswa benar-benar competence menyelesaikan tugas dalam penyelesaian problematika industri.

Dengan mengimplementasikan konsep "link and match" ini, diharapkan siswa akan lebih siap untuk memasuki dunia kerja dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan.

Hal ini juga dapat membantu mengurangi kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja, sehingga meningkatkan efektivitas dan produktivitas sistem pendidikan.rmol news logo article

*Penulis adalah akademisi dan praktisi Human Capital Management

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA