Ketua Umum Himperra EnÂdang Kawidjaja mengatakan, sampai penghujung tahun ini, optimis bisa membangun 120 ribu unit rumah subsidi. "HaraÂpannya pada 2019 target tersebut sudah terealisasi," ujarnya di Jakarta, kemarin.
Himperra fokus membangun perumahan murah untuk goÂlongan subsidi dan non subsidi. Pada 2016, ada sekitar 52 ribu unit rumah yang telah dibangun. Pada 2017 jumlahnya naik menÂjadi sekitar 60-66 ribu rumah subsidi.
Adapun target yang dicanangÂkan itu setara dengan 60 hingga 70 persen dari total capaian Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Subsidi Selisih Bunga (SSB) pada 2017 yang sebesar 220 ribu unit. KenÂdati begitu, dia mengakui, untuk tahun ini, pembangunan rumah subsidi tak akan semulus tahun sebelumnya. "Penyebab utama karena terkendala perubahan spesifikasi rumah yang terjadi pada awal tahun," tuturnya.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani berharap banyak dari Himperra untuk memÂbantu program sejuta rumah yang digulirkan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Apalagi saat ini kekurangan perumahan mencapai 11,5 juta rumah.
"Untuk mencapai tersebut perlu koordinasi dan sinergi semua pihak. Bagaimana kita terus mengadakan perumahan yang memang masih banyak dibutuhkan masyarakat," kaÂtanya.
Dia meminta, dukungan perÂbankan agar memberikan suku bunga rendah dan insentif. Ini agar para pengembang semanÂgat untuk menjalankan program sejuta rumah.
Sekretaris Ditjen PenyediÂaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan PerumaÂhan Rakyat (PUPR) Dadang Rukmana berharap, Himperra sebagai asosiasi yang menjadi mitra pendukung program peÂmerintah. "Kinerja 1 juta rumah hingga hari ini hampir 600 ribu unit padahal target kita sejuta. Mohon Himperra ini jadi motor penggerak agar sejuta ini tercaÂpai," jelasnya.
Menurut dia, KementeriÂan PUPR mendukung terus Himperra selama konsisten menyediakan rumah murah bagi masyarakat berpenghasiÂlan rendah. Dukungan kepada Himperra penting karena menjaÂdi salah satu asosiasi yang akan membantu tugas negara dalam menyediakan perumahan dan pemukiman buat masyarakat.
Sementara itu, Sekjen HimperÂra Ari Tri Priyono mengatakan, Himperra merupakan asosiasi baru yang dibentuk akibat gaÂgalnya rekonsiliasi yang dilakuÂkan oleh Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) setelah sempat menghadapi duÂalisme kepemimpinan. "Kita ini sebetulnya orang-orang lama di Apersi. Mudah-mudahan ini menjadi lebih baik ke depanÂnya," ungkap Ari.
Untuk diketahui, Himperra resmi didirikan pada Jumat (25/8) pekan lalu di kantor KeÂmenterian PUPR. Tanggal terseÂbut berbarengan dengan Hari Perumahan Nasional (HaperÂnas). ***
BERITA TERKAIT: