Direktur PT Aspirasi Hidup Indonesia, Gregory S. Widjaja, menjelaskan bahwa rebranding menjadi AZKO bukan sekadar pergantian nama, melainkan upaya memperbarui pengalaman belanja pelanggan.
“Sejak kami rebranding menjadi AZKO, kami ingin menghadirkan pengalaman belanja yang jauh lebih baik bagi pelanggan,” ujar Gregory kepada wartawan.
Toko di PIM 1 menjadi yang pertama mengusung konsep lifestyle secara penuh. Produk-produk di dalamnya dikurasi secara khusus agar sesuai dengan karakter konsumen kawasan premium.
“Barang di sini tidak banyak, tapi dipilih yang relevan dengan gaya hidup pasar PIM. Kami ingin pelanggan datang bukan hanya membeli, tapi juga mendapatkan inspirasi,” jelasnya.
Konsep baru ini, kata Gregory, tidak akan diterapkan secara menyeluruh. Hanya toko-toko di kota besar yang akan diubah menjadi lifestyle store, sementara sekitar 260 toko AZKO lainnya difokuskan pada penyegaran tampilan, peningkatan kualitas produk, serta pelatihan sumber daya manusia.
AZKO juga mencatat laju ekspansi yang cukup agresif sepanjang 2025. Hingga September, sudah ada 16 toko baru yang dibuka dengan target mencapai 25 hingga 30 toko hingga akhir tahun. Sebagian besar ekspansi diarahkan ke luar Jawa, termasuk Abepura, Sorong, dan Rantau Prapat.
Gregory menegaskan bahwa setiap proyek ekspansi dan renovasi toko dilakukan dengan perhitungan matang agar efisien secara bisnis.
"Kami sudah secara overall Capex yang kami budgetkan itu 200 sampai 300 miliar (Rupiah) untuk tahun 2025. Tahun depan kami tetap akan terus melakukan ekspansi dengan fokus juga masih tetap di luar jawa," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: