"Konflik antara Kamboja sama Thailand, tiba-tiba Donald Trump menjadi penengah. Saya merasa
embarrassing, humiliated," kata SBY dalam diskusi bertema
Keamanan Nasional Indonesia dalam Dinamika Tantangan Global di Jakarta, Senin, 3 Oktober 2025.
Seharusnya ASEAN lebih dominan dan berperan dalam mengatasi konflik kedua negara tersebut. ASEAN, kata SBY, memiliki sumber daya dan kepemimpinan mumpuni untuk memelihara stabilitas regional.
"Dulu ada konflik antara Kamboja sama Thailand, kita diminta menengahi dan kita tengahi. Alhasil berhasil (dan) bertahan hingga 13 tahun," jelas mantan presiden Indonesia dua periode ini.
Namun kondisi ASEAN sekarang berbeda dan sudah tidak sekohesif lagi seperti dulu. Maka dari itu, ia berharap Presiden Prabowo Subianto bisa memainkan peran penting dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan seperti dahulu.
"Kalau (menurut) saya, Trump itu lebih bagus menjadi
peace maker-nya mencegah perang dunia ketiga, mencegah membaranya mandala konflik di Asia, di Eropa, dan di Timur Tengah. Level beliau di situ. Yang seperti itu (konflik Kamboja-Thailand) diserahkan sama ASEAN," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: