Demikian disampaikan Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia dalam acara Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu 2 November 2025.
Bahlil menilai komposisi pemilih Pemilu 2029 didominasi kelompok usia 17-50 tahun, dengan porsi mencapai 73 persen populasi pemilih. Oleh karena itu, partai dituntut adaptif terhadap dinamika anak muda.
"Ke depan bukan yang besar mengalahkan yang kecil, tapi yang cepat mengalahkan yang lambat. Golkar harus kreatif, inovatif, dan memberi ruang lebih besar kepada anak muda," kata Bahlil.
Bahlil menyebut bahwa Golkar telah memiliki tradisi regenerasi, mencontohkan kehadiran sejumlah kader muda yang kini duduk di parlemen nasional.
Bahlil menegaskan, perubahan tersebut harus terus diperluas agar Golkar tetap relevan di era kompetisi politik yang semakin cepat.
Dalam forum tersebut, Bahlil mengapresiasi peningkatan kursi Golkar di Sultra pada Pemilu 2024. Namun, ia mengingatkan agar Musda bukan sekadar forum seremonial memilih ketua, melainkan momentum menyusun program, rekomendasi, dan strategi pemenangan yang lebih kuat.
Bahlil juga menekankan agar kader menjaga soliditas dan merangkul semua pihak pasca-Musda. Dengan kombinasi target politik yang agresif, konsolidasi struktural hingga desa, serta fokus pada pemilih muda, Golkar berharap mempertahankan posisinya sebagai salah satu kekuatan politik utama di Indonesia pada Pemilu 2029.
"Partai ini hanya bisa kuat jika kompak. Kita harus rapatkan barisan demi target yang lebih besar,” pungkas Bahlil.
BERITA TERKAIT: