“Saya minta bagi yang jarak rumahnya masih bisa dijangkau dengan jalan kaki, ya jalan kaki. Itu bagian dari pendidikan karakter,” kata Dedi dikutip dari
Kantor Berita RMOLJabar, Kamis, 30 Oktober 2025.
Ia berdalih, kebijakan ini sebagai upaya mengembalikan kebiasaan berjalan kaki sebagai bagian dari budaya sehat masyarakat. Ia menilai, negara maju seperti Jepang dan Singapura sudah lama menanamkan kebiasaan itu sejak dini.
“Kalau saya dibilang mau mengembalikan orang ke zaman batu, biar saja. Di Jepang dan Singapura, jalan kaki itu budaya. Di kita, masalahnya cuma karena panas dan lalu lintasnya semrawut,” jelasnya.
Di sisi lain, ia memastikan akan membangun trotoar-trotoar baru yang layak bagi pelajar di seluruh wilayah Jawa Barat.
“Satu kilometer menjelang sekolah akan saya bangunkan trotoar yang nyaman dan aman bagi siswa yang berjalan kaki,” ujarnya.
BERITA TERKAIT: