Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq saat membuka kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev) Kesiapan PKBM penerima program bantuan digitalisasi pembelajaran tahun 2025 dan evaluasi implementasi Permendikbudristek 46/2023 di Sleman, Yogyakarta, Jumat, 4 Juli 2025.
"Di Jawa pun sebenarnya masih banyak kantong-kantong yang tertinggal secara pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Itu terjadi di Jogja, hal yang sama tidak menutup kemungkinan juga ada di daerah-daerah lain,” kata Wamen Fajar.
Wamen Fajar melanjutkan, perlu adanya mitigasi untuk memastikan program-program prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) tepat sasaran dan tepat guna.
Di antara program prioritas itu adalah digitalisasi pendidikan dengan membagikan ratusan ribu
smart board, termasuk kepada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Pihaknya juga sudah berbicara dengan Presiden Prabowo Subianto untuk membahas transformasi digital di dunia pendidikan. Dalam pembahasan tersebut, Presiden Prabowo setuju digitalisasi pendidikan akan mengakselerasi peningkatan literasi dasar pendidikan.
"Dalam rangka itulah Kemendikdasmen meluncurkan program digitalisasi pendidikan yang salah satunya adalah distribusi
smart board ke berbagai lembaga pendidikan,” ujarnya.
Menurutnya, monev penting dilakukan oleh Kemendikdasmen melalui Inspektorat Jenderal untuk mengantisipasi, memitigasi, memvalidasi sekaligus mengonfirmasi kesiapan PKBM.
“Monev inilah yang nanti akan menjadi batu uji untuk melakukan asesmen di tempat-tempat lain. Jangan sampai peralatan canggih ini justru tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya dan malah hanya menjadi pajangan di gudang sekolah," tegasnya.
Ia juga menekankan, distribusi
smart board ini bukan sekadar pengadaan teknologi canggih belaka, melainkan upaya dalam rangka mengubah
mindset masyarakat dan dunia pendidikan kita.
“Pendidikan bisa diakselerasi lewat teknologi. Teknologi bisa menjadi alat untuk memacu kemajuan pendidikan. Penting juga diingatkan bahwa jangan sampai teknologi justru menyubordinasi peserta didik dan tenaga pendidik," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: