Profesor Syarifuddin Karimi:

Ekonomi Gotong Royong Lebih Baik daripada Andalkan Konglomerat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Senin, 02 Juni 2025, 10:02 WIB
Ekonomi Gotong Royong Lebih Baik daripada Andalkan Konglomerat
Ilustrasi ekonomi/Net
rmol news logo Prinsip gotong royong dalam Pancasila bukan hanya nilai sosial, tetapi juga strategi ekonomi. Dalam menghadapi guncangan eksternal, kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat menjadi kunci.

Dosen Departemen Ekonomi Universitas Andalas Profesor Syarifuddin Karimi mengatakan, ekonomi gotong royong perlu dilakukan dan tidak mengandalkan konglomerat untuk menopang ekonomi nasional.

"Kita perlu membangun ekonomi yang tidak mengandalkan segelintir konglomerat atau investor asing, melainkan mengandalkan kekuatan kolektif rakyat yang saling menopang, saling menguatkan," kata Prof Syarifuddin kepada wartawan, Senin 2 Juni 2025.

Menurutnya, adanya perang dagang antara Amerika Serikat dan China membuka mata masyarakat untuk bersatu menguatkan ekonomi di dalam negeri.

"Perang dagang menyadarkan kita bahwa pasar global penuh ketidakpastian. Oleh sebab itu, kekuatan dalam negeri harus menjadi prioritas," kata Prof Syarifuddin.

Ia mengatakan, ketika desa kuat, koperasi hidup, dan BUMN berfungsi sesuai perannya, maka Indonesia telah menciptakan sistem ekonomi yang tangguh dan adaptif.

"Semangat ini selaras dengan apa yang diperjuangkan oleh para pendiri bangsa saat merumuskan Pancasila," tutup Prof Syarifuddin.rmol news logo article


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA