IYSDGs 2025: Jangan Remehkan Ide Anak Muda

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Senin, 26 Mei 2025, 12:44 WIB
IYSDGs 2025: Jangan Remehkan Ide Anak Muda
Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Bakrie, Prof. Dudi Rudianto/Ist
rmol news logo Keterlibatan anak muda baik melalui ide dan keterlibatan langsung dalam perencanaan kota yang inklusif dan ramah lingkungan penting untuk menjadi perhatian.

Begitu dikatakan Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Bakrie, Prof. Dudi Rudianto dalam Indonesian Youth SDGs Summit (IYSDGs) 2025 secara luring di Auditorium Abdulrahman Saleh RRI, Jakarta.

Forum yang digelar Program Studi S1 Ilmu Politik Universitas Bakrie ini, mengangkat tema “Future-Ready Cities: Pioneering Sustainable Innovation Through Policy Agenda”.

"Jangan remehkan ide sekecil apa pun dari anak muda, karena bisa jadi itulah yang dibutuhkan dunia," ujar Dudi dalam keterangan tertulis, Senin 26 Mei 2025.

Hal tersebut, diamini Puteri Indonesia Intelegensia 2024, Lady Diandra. Dia mengajak pemuda Indonesia untuk turut aktif dalam perumusan kebijakan.

"Generasi muda perlu menjadi desainer kebijakan, tidak hanya sebagai penonton," tegas Lady.

Adapun sesi pertama IYSDGs 2025 mengangkat isu transisi energi untuk kota berkelanjutan. Staf Ahli Menteri PPN/Bappenas Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Pungkas Bahjuri Ali, dalam keynote speech-nya menyoroti ketimpangan desa-kota dan pentingnya keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan.

Diskusi panel menghadirkan CEO Voltron, Abdul Rahman Elly, yang menyoroti perlunya standarisasi keamanan dalam ekosistem kendaraan listrik (EV).

Sesi kedua membahas pengembangan kebijakan untuk pembangunan kota. Deputi BRIN, Prof. Dr. Ir. Anugerah Widiyanto, menyatakan bahwa kebijakan yang efektif harus inklusif, adaptif, dan berbasis riset.

Talkshow menghadirkan Refina dari Traction Energy Asia dan Andhika Ajie dari Tim Koordinasi Nasional SDGs Provinsi Jakarta. Mereka membahas inovasi kebijakan lokal, termasuk pemanfaatan biofuel dari minyak jelantah sebagai bagian dari transisi energi rendah emisi.

Forum ditutup Ketua Prodi S1 Ilmu Politik Universitas Bakrie, Aditya Batara Gunawan, yang menekankan pentingnya kebijakan berbasis data dan partisipasi publik sebagai fondasi pembangunan kota berkelanjutan.

"Kota masa depan tidak hanya dibangun oleh teknologi, tapi oleh tekad generasi muda untuk menciptakan keadilan, keberlanjutan, dan menjaga harapan," pungkas Aditya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA