Mensesneg Prasetyo Hadi Luruskan Kabar Gantikan PCO Jadi Jubir Prabowo

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Kamis, 17 April 2025, 21:59 WIB
Mensesneg Prasetyo Hadi Luruskan Kabar Gantikan PCO Jadi Jubir Prabowo
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi/Net
rmol news logo Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menepis anggapan bahwa dirinya telah ditunjuk sebagai juru bicara presiden menggantikan peran Kantor Komunikasi Presiden (PCO). 

Ia menegaskan bahwa tugas komunikasi pemerintahan bersifat kolektif dan bukan untuk menggantikan pihak mana pun.

"Enggak perlu dilantik, kita semua diharapkan menjadi juru bicara, terutama kalau saya posisi sebagai Mensesneg diminta juga untuk ikut aktif," ujar Prasetyo saat dikonfirmasi, Kamis, 17 April 2025.

Saat ditanya mengenai perbedaan peran dirinya dengan PCO, Prasetyo menekankan bahwa tidak ada perbedaan mendasar. 

“Enggak ada. Semua bareng, PCO tetap, nah kita tetap diminta untuk membantu,” katanya.

Spekulasi soal penunjukan Prasetyo muncul setelah sejumlah pihak menyoroti gaya komunikasi pemerintah yang kerap menimbulkan kontroversi.

Namun, Prasetyo menolak anggapan bahwa dirinya ditunjuk karena Presiden Prabowo dianggap kerap membuat pernyataan blunder.

“Nggak juga, nggak lah, ini hanya untuk memperkuat. Ini kan kewajiban kita dan kalau kemudian dianggap ada yang kurang, itulah makanya kita perbaiki,” ujarnya.

“Pemerintah memperbaiki, Bapak Presiden sendiri juga secara terbuka menyampaikan kalau ada kekurangan ya kita sadari akan kita perbaiki," kata dia lagi.

Ketua PCO Hasan Nasbi sebelumnya dikritik karena memberikan tanggapan yang kurang tepat terkait isu teror kepala babi yang menimpa wartawan media swasta Tempo. 

Saat itu Hasan menyarankan agar babi tersebut dimasak, menyebutnya bukan merupakan ancaman serius dan tidak bisa dianggap sebagai ancaman pembunuhan.

“Sudah, dimasak saja,” ujarnya kepada awak media usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Istana Merdeka, Jakarta pada Jumat, 21 Maret 2025.   

Menanggapi polemik yang muncul dari pernyataan Kepala PCO, Prabowo menilai bahwa pernyataan itu adalah bentuk kelalaian komunikasi.

Ia tidak menampik bahwa hal tersebut terjadi karena beberapa anggota timnya merupakan wajah baru di pemerintahan dan belum terbiasa menghadapi sorotan publik.

“Saya belum ketemu sebetulnya. Saya juga kaget masalah Kepala Babi, itu juga saya kira gaya-gaya apa, taktik, teknik, gitu-gitu. Tapi, benar itu ucapan yang menurut saya teledor, ya, keliru itu. Saya kira beliau menyesal," kata Prabowo.

Prabowo juga menekankan bahwa kesalahan komunikasi tersebut pada akhirnya kembali menjadi tanggung jawabnya sebagai pemimpin.

“Bahwa komunikasi kurang baik, itu sebetulnya saya anggap itu saya yang bersalah. Karena fokus kita deliver. Kerja, rakyat nunggu,” tegasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA