Senator Aceh Urus Kepulangan Tiga Korban TPPO dari Laos

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/adityo-nugroho-1'>ADITYO NUGROHO</a>
LAPORAN: ADITYO NUGROHO
  • Senin, 03 Maret 2025, 03:39 WIB
Senator Aceh Urus Kepulangan Tiga Korban TPPO dari Laos
Anggota DPD asal Aceh, H. Sudirman Haji Uma (kanan) bersama tiga korban Tindak Pidana Penjualan Orang (TPPO) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Sabtu, 1 Maret 2025/Ist
rmol news logo Tiga Korban Tindak Pidana Penjualan Orang (TPPO) asal Aceh yang dipulangkan dari Laos, tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Sabtu, 1 Maret 2025. 

Kedatangan para korban disambut Anggota DPD asal Aceh, H. Sudirman Haji Uma. Pihak Kesetjenan DPD juga turut membantu proses pemulangan korban.   

"Alhamdulillah, ketiga warga Aceh yang menjadi korban TPPO di Laos telah tiba di tanah air melalui Bandara Soekarno-Hatta," ujar Haji Uma dalam keterangannya, Minggu, 2 Maret 2025. 

Ketiga korban TPPO asal Aceh, yakni MA (24 tahun) asal Aceh Utara, YU (27 tahun) dan FR (26 tahun) asal Lhokseumawe. Mereka menempuh perjalanan panjang hingga bisa tiba di tanah air. 

Setelah berhasil melarikan diri dari tempat mereka dipekerjakan sebagai scammer dan berlindung di kantor kepolisian Laos, mereka di bawah arahan tim Haji Uma dan proteksi KBRI pada Rabu, 26 Februari 2025 menyeberang ke Chiangrai, Thailand. Selanjutnya mereka terbang menuju Bangkok.

“Sempat menginap semalam di Bangkok, mereka berangkat ke tanah air dengan jalur transit di Malaysia dan Sabtu sekitar pukul 09.30 wib menjalani penerbangan ke Jakarta,” jelas Haji Uma. 

Di Bandara Soekarno-Hatta, ketiga korban sempat berbagi cerita dengan Haji Uma terkait kronologis dan pengalaman selama dipekerjakan oleh perusahaan milik warga Tionghoa Malaysia sebagai scammer di Laos.

Menurut mereka, keberangkatan ke Laos karena termakan janji dan iming gaji besar. Mereka juga menjelaskan jika mereka ke Laos melalui Medan, Sumatera Utara lalu ke Jakarta. Kemudian diberangkatkan ke Thailand dan selanjutnya ke Laos melalui jalur perbatasan di Provinsi Chiangrai. 

Sementara itu, Haji Uma berharap kepada ketiganya agar lebih selektif untuk memilih bekerja di luar negeri. Selain itu, ia juga menganjurkan untuk memilih jalur dari agen resmi yang telah terverifikasi oleh Kementerian Ketenagakerjaan dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). 

Haji Uma menambahkan jika sudah lebih 10 kasus dirinya membantu advokasi serta fasilitasi perlindungan dan pemulangan korban TPPO dari luar negeri antara lain, Kamboja, Myanmar dan Laos.

"Sudah lebih sepuluh kasus korban TPPO di luar negeri yang kita bantu advokasi dan fasilitasi pemulangan. Harapannya hal ini dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat kita sehingga tidak ada lagi korban lainnya ke depan," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA