Pasalnya, baru saja Golkar menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Tahun 2025 di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Nelly Murni, Slipi, Jakarta Barat, pada hari ini, Sabtu 8 Februari 2025.
“Poster itu muncul bisa jadi karena adanya keinginan di internal Golkar untuk mengganti Bahlil. Sebab, Bahlil dinilai orangnya Joko Widodo yang dipaksakan untuk memimpin Golkar,” kata pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga kepada
RMOL, Jumat 14 Februari 2025.
Jamiluddin berpandangan bahwa sebagian kader Golkar, khususnya elite beringin, sejak awal memang tidak menghendaki Bahlil menjadi ketua umum Golkar.
“Namun karena saat itu Jokowi begitu berkuasa, maka internal Golkar menerima Bahlil menjadi ketua umum dengan terpaksa,” kata dia.
Pada Rabu 12 Februari 2025, beredar di aplikasi berbagi pesan Whatsapp lima figur calon ketua umum Partai Golkar.
Empat di antaranya saat ini berada dalam bagian Kabinet Merah Putih. Yakni Meutya Viada Hafid yang menjabat Menteri Komunikasi dan Digital.
Lalu Nusron Wahid yang menjabat Menteri Agraria dan Tata Ruang, Dito Ariotedjo yang menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga, serta Maman Abdurahman yang menduduki jabatan Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Sementara satu nama lainnya adalah Bambang Soesatyo, mantan Ketua MPR yang kini menjadi anggota Komisi III DPR.
Poster ini cukup menjadi kejutan. Terlebih, baru saja Golkar menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Tahun 2025. Kemudian Partai Golkar juga menjalankan Musyawarah Nasional (Munas) per Agustus 2024.
Idealnya, jika sesuai periode lima tahun sekali maka Munas Golkar terdekat adalah tahun 2029.
BERITA TERKAIT: