Demikian dikatakan Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) DKI Jakarta, Tobaristani dalam focus grup discussion (FGD) bertajuk "Integritas Badan Pengawas Pemilu Menuju Pengawasan Partisipatif Pemilihan Tahun 2029 di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 November 2024.
"Kalau semua penyelenggara Pemilu punya integritas yang baik, tentu kita akan berharap kualitas pemimpin yang dihasilkan juga bagus," kata Toba.
Toba mengatakan, FGD ini juga sekaligus bertujuan untuk menyerap masukan sebagai tambahan materi buku yang dibuatnya.
"Buku ini sebetulnya menjadi permintaan dari Pusdiklat Bawaslu RI. Akan ada banyak kluster yang membahas mengenai permasalahan Pemilu," kata Toba.
Menurutnya, agara proses Pemilu berjalan dengan langsung, umum, bebas, rahasia, dan jujur serta adil (Luber dan Jurdil) maka diperlukan penyelenggara dan pengawas yang betul-betul berkompeten dan berintegritas.
"Bawaslu sebagai lembaga pengawas memiliki peran penting agar pelaksanaan pesta demokrasi berlangsung sesuai aturan, tidak ada money politik dan lainnya," kata Toba.
Ia menambahkan, peran serta masyarakat dalam melakukan pengawasan Pemilik juga harus diakomodir dan dilindungi dengan baik.
"Ini sebagai masukan juga kepada Bawaslu agar masyarakat yang menyampaikan laporan itu percaya diri. Laporan yang sesuai, bukan karena suka dan tidak suka," kata Toba.
Ia menegaskan, Bawaslu perlu membuat regulasi agar siapapun mau melaporkan jika ada pelanggaran dengan rasa aman, tanpa takut dikriminalisasi.
"Kalau perlu masyarakat yang melaporkan dan laporannya terbukti benar ini dapat diberikan reward," pungkas Toba.
FGD menghadirkan narasumber Dosen Pascasarjana Unindra, Rahmatullah; anggota Bawaslu DKI Jakarta, Sakhroji; dan mantan Tim Seleksi Bawaslu Provinsi Kalbar dan Jabar, Heri Herdianto.
BERITA TERKAIT: