Pengamat transportasi, Bambang Haryo Soekartono (BHS) menilai jumlah ini sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan transportasi publik dan logistik massal, baik darat, laut dan kereta api.
"Serta kebutuhan nelayan dan petani yang hanya membutuhkan tidak lebih dari 20 persen dari total kuota subsidi solar dan tidak lebih dari 10 persen total kuota subsidi Pertalite," kata Bambang dalam keterangannya yang dikutip Selasa (10/9).
Dengan demikian, sisa kuota liter BBM subsidi untuk rakyat yang menggunakan kendaraan pribadi yang berjumlah sekitar 19,7 juta mobil dan 120 juta motor yang ada di Indonesia masih sangat cukup.
Asalkan BBM subsidi tidak disalahgunakan untuk dialihkan ke sektor industri, dan terjadi indikasi kebocoran di pipa pipa kilang minyak yang begitu banyak terjadi di Indonesia.
Bambang mendorong indikasi penyalahgunaan BBM subsidi serta kebocoran diawasi dan ditindak langsung oleh Kepolisian, Kejaksaan dan bila perlu KPK.
"Karena BBM subsidi dianggarkan dari dana APBN. Maka penyalahgunaan BBM subsidi sama dengan manipulasi atau korupsi," kata Bambang.
BERITA TERKAIT: