Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Singgung 'Raja Jawa' Gambaran Kualitas Politik Bahlil yang Masih Pemula

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Jumat, 23 Agustus 2024, 13:07 WIB
Singgung 'Raja Jawa' Gambaran Kualitas Politik Bahlil yang Masih Pemula
Ketua Umum Golkar periode 2024-2029 Bahlil Lahadalia/RMOL
rmol news logo Pernyataan Ketua Umum Partai Golkar 2024-2029, Bahlil Lahadalia, yang menyinggung soal Raja Jawa yang sangat sangat berkuasa dikritik Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia, Andi Yusran.
HUT 79 RI

Menurut Andi, pernyataan tersebut tidak menunjukkan kematangan sebagai seorang politikus yang seharusnya lebih bijak dalam memilih kata dan isu yang disampaikan di ruang publik.

"Pernyataan Bahlil tentang 'Raja Jawa' adalah pernyataan seorang politikus pemula. Seharusnya dia tidak mengatakan itu di ruang publik, sangat vulgar walaupun itu menggambarkan wajah sesungguhnya dari praktik politik kekinian di Indonesia," ujar Andi kepada RMOL, Jumat (23/8).

Lebih lanjut, Andi menekankan bahwa Bahlil seharusnya fokus pada isu-isu perubahan dan perbaikan ke depan yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. 

"Seharusnya Bahlil tampil dengan isu-isu perubahan dan perbaikan ke depannya, sehingga ada sentuhan smart dalam pidato perdananya," tegas Andi.

Andi menekankan, seorang pejabat publik seperti Bahlil seharusnya bisa memberikan contoh yang lebih baik dan membawa isu-isu yang dapat memberikan dampak positif dan membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

"Sekali lagi pidato Bahlil adalah gambaran kualitas politik Bahlil yang masih dalam taraf pemula," tandas analis politik Universitas Nasional itu.

Dalam pidatonya, Bahlil menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki kepentingan apapun menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Menteri ESDM ini mengatakan, Golkar harus solid dalam membantu pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang. 

Bahlil seolah memberi sinyal di balik pemerintahan Prabowo-Gibran ada seorang Raja Jawa yang dianggap memiliki kuasa dan tidak ada satu orangpun yang berani melawan.

"Karena itu pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai kelanjutan dari pemerintahan Jokowi-Maruf Amin. Jadi kita harus lebih paten lagi," ucap Bahlil.

"Soalnya Raja Jawa ini kalau kita main-main celaka kita. Saya mau kasih tahu saja, jangan coba main-main barang ini, waduh ini ngeri-ngeri sedap barang ini, saya kasih tahu. Dan sudah banyak, sudah lihat barang ini kan, ya tidak perlu saya ungkapkan lah," tutupnya. rmol news logo article
EDITOR: AGUS DWI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA