Hendrar Prihadi, yang akrab disapa Hendi, mengurai bahwa anak muda, wanita, dan warganet merupakan kunci utama dalam meningkatkan daya saing sebuah negara.
Menurutnya, generasi muda Indonesia memiliki potensi besar terhadap perkembangan pasar global, karena Indonesia memasuki masa bonus demografi yang cukup tinggi pada generasi Z dan Y mendominasi dengan persentase sebesar 52,26 persen.
Peran wanita dalam berbagai sektor, sambungnya, semakin memperkuat sebuah negara. Tercatat, populasi wanita Indonesia terbesar ke-4 di dunia dengan jumlah 141,080,015. Selain itu, masih kata Hendi, Indonesia juga menjadi pengguna internet ke-4 terbesar dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat.
“Namun, bapak dan ibu sekalian, tiga kekuatan itu tidak akan mampu dimaksimalkan tanpa adanya rasa cinta Produk Dalam Negeri (PDN). Cinta, bangga, beli, dan pakai, jadi saya rasa ini menjadi formulasi yang mesti kita sepakati pada hari ini,” tutur Hendi.
Lebih lanjut, Hendi mengajak seluruh stakeholder untuk turut serta melakukan peningkatan kapasitas PDN dan menjawab tantangan terbesar PDN di masyarakat yakni PDN yang kurang berkualitas, kurang menarik dan inovasi, serta harganya yang terlampau tinggi.
“Ketiga hal “katanya” ini harus kita patahkan lewat berbagai pelatihan, business matching, bahkan event seperti pada pagi ini. Supaya kemudian ada kekuatan yang bisa dilakukan oleh pengusaha lokal atau UMKM untuk mematahkan mitos bahwa PDN dikalahkan produk luar negeri,” tegas Hendi.
Giat yang digelar oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (PPKUMM) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkolaborasi dengan Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) berlangsung pada 7 hingga 11 Agustus 2024 dengan tujuan meningkatkan minat pembeli lokal dan internasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
BERITA TERKAIT: