Poin ini mengemuka dalam diskusi Bincang Bintang Seri #1 dengan tema “Selepas Pilkada Lantas Bagaimana?” yang digelar oleh Sekolah Kebangsaan Pemuda Indonesia (SKPI) di Ketapang Rumah Kopi, Jalan Karya Bakti, Medan, Selasa (30/7) malam.
“Mengapa sudah mendiskusikan topik pasca pilkada, sedangkan pilkada sendiri belum berlangsung?. Ini menjadi edukasi bagi masyarakat agar mereka mengetahui bahwa keterlibatan mereka dalam pilkada akan menentukan kehidupan mereka 5 tahun kedepan,” kata Founder SKPI, Dr Faisal Mahrawa.
Faisal Mahrawa menjelaskan, kondisi masyarakat pada masa lima tahun mendatang sangat erat kaitannya dengan agenda pilkada serentak 2024 yang akan melahirkan pemimpin. Sejauh ini, tidak sedikit calon pemimpin yang tidak konsisten dengan visi misi mereka saat berkampanye dengan kebijakan-kebijakan yang ditempuh setelah terpilih.
“Itu karena visi misinya itu hanya dirancang untuk pemenangan. Makanya ketika dia jadi (terpilih), sangat sedikit yang teknokratif jadi kegiatan yang bisa dijalankan,” ujarnya.
Karena itulah kata Faisal, SKPI memunculkan diskusi membahas soal kondisi yang akan dihadapi masyarakat pasca pilkada 2024.
“Harapannya, masyarakat kritis terhadap calon yang memiliki visi misi yang masuk akal dan objektif bisa diwujudkan saat dia memimpin nantinya,” pungkasnya.
Diskusi Bincang Bintang SKPI ini dihadiri kalangan akademisi, pimpinan ormas, mahasiswa, praktisi kepemiluan dan juga kalangan jurnalis.
BERITA TERKAIT: