“Kita harus akui bahwa pemilu kemarin menjadi pemilu yang berdarah-darah dan banyak menyisakan residu di masyarakat,” kata founder Sekolah Kebangsaan Pemuda Indonesia (SKPI) Dr Faisal Mahrawa dalam Dialog Pasca Pemilu ‘Menuju Keseimbangan Politik Baru’ di Ketapang Rumah Kopi, Jalan Karya Bakti Medan, Selasa (21/5).
Faisal yang juga akademisi FISIP USU ini mengatakan, meski pun pemilu tersebut menjadi pemilu yang berdarah-darah. Akan tetapi, agenda politik lima tahunan itu harus diselesaikan. Bentuk penyelesaian masyarakat itu adalah dengan tetap memberikan pendidikan politik bagi masyarakat lewat perjalan pemilu yang sudah dilalui.
“Kita prihatin melihat demokrasi saat ini ditengah kejemuan masyarakat. SKPI ingin mengisi ruang itu lewat diskusi ini,” ungkapnya.
Diskusi ini diikuti kalangan mahasiswa, pemerhati politik dan para akademisi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: