Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian memberikan tanggapan kritis terhadap kebijakan yang melarang kegiatan
study tour pelajar.
"Yang harus disasar adalah pokok masalahnya yaitu kelaikan kendaraan dan sistem manajemen kegiatan tersebut. bukan salahnya program
study tour apalagi kesalahan siswanya, keliru kalau yang dilarang
study tour-nya," ujar Hetifah dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (18/5).
Sebagai solusi, Hetifah menegaskan agar fokus kebijakan diarahkan pada inspeksi kelayakan kendaraan dan operatornya.
“Sekolah sebagai pelaksana kegiatan dan penyedia layanan, serta pemerintah terkait yang mengizinkan kegiatan dilaksanakan tanpa adanya
cross check lebih lanjut terhadap kelayakan kendaraan dan keamanan siswa,” bebernya.
Hetifah berharap, pemangku kepentingan yang terlibat dalam kebijakan tersebut dapat mempertimbangkan ulang kebijakannya dan fokus pada solusi yang lebih efektif untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan siswa dalam kegiatan
study tour. “Kami mendesak agar ditinjau kembali kebijakan ini dan fokus pada perbaikan aspek-aspek yang memang menjadi sumber masalah. Larangan
study tour bukan solusi,” tegas dia.
“Yang diperlukan adalah pengawasan lebih ketat terhadap kelayakan kendaraan, operator transportasi, agar kegiatan
study tour dapat berjalan dengan aman dan tetap memberikan manfaat edukatif bagi siswa,” tandas Politisi Fraksi Partai Golkar ini.
BERITA TERKAIT: