Ketua Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia (PNTI) Sulbar, Hardianto menilai Muhammad Jayadi sudah memiliki modal sosial yang melampaui elektoralnya.
“Karena beliau (Jayadi) memiliki basis masyarakat nelayan dan petani yang sudah puluhan tahun dibinanya,” kata Hardianto dalam keterangannya kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (8/3).
Sambung dia, Jayadi juga menjadi wakil wakil rakyat di Dapil Sulbar V (Kabupaten Mamuju) dengan total perolehan suara mencapai 26.867.
“Modal politik dan indikator perolehan suara itu, fondasi kuat Jayadi untuk maju pada Pilgub Sulbar. Jayadi yang pernah menjabat Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulbar dan pernah duduk di kursi DPRD Mamuju periode 2004-2009. Tentu bisa menjadi pertimbangan bagi lawan politiknya nanti,” jelas Hardianto.
Lanjut dia, selain sebagai politisi, Jayadi juga aktif sebagai pengacara di Sulbar.
“Dia (Jayadi) terdaftar sebagai salah satu anggota Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi). Tentu, kebutuhan masyarakat Sulawesi Barat sekarang, sedang mencari pemimpin berlatar belakang hukum,” ungkapnya.
Masih kata Hardianto, hal itu penting karena kebijakan dan regulasi yang tersusun ke depan dapat integrasikan keinginan masyarakat, terutama kemudahan menyusun regulasi.
“Penghargaan atas prestasi yang diperoleh Jayadi dalam mendampingi masyarakat secara sukarela memberi dampak positif baginya. Pengalaman yang diperoleh, sangat berharga. Masyarakat bisa pertimbangkan Jayadi untuk masuk dalam bursa Calon Wakil Gubernur Sulbar,” ungkapnya lagi.
Jelas Hardianto, Jayadi sejak muda sudah merasakan dunia politik. Jayadi pernah menjadi staf ahli di DPRD Sulbar.
“Karirnya, terus moncer. Pengabdian kepada masyarakat atas dasar komunikasi sosialnya yang baik, Jayadi pun dipercaya menjadi anggota DPRD Provinsi Sulbar periode pertama dari Partai Amanat Nasional (PAN),” beber Hardianto.
Atas kepercayaan PAN juga, Jayadi dipercaya menjadi Sekertaris DPW PAN Sulbar dan menduduki kursi Wakil Ketua DPRD Sulbar. Karir politiknya terus melejit. Latar belakang sarjana pendidikan agama Islam ini, memiliki kemampuan komunikasi politik diatas rata-rata atas kawan sejawatnya.
Sempat mengalami turbulensi politik di PAN. Partai yang awalnya menghantarkannya jadi anggota DPRD Provinsi Sulbar. Kemudian, Jayadi memutuskan berpindah ke Partai Nasdem yang mengusung gerakan perubahan. Jayadi pun kembali terpilih pada periode kedua.
“Bagi rakyat Dapil V Sulbar, Jayadi seorang tokoh muda yang memiliki bejibun prestasi sehingga bisa menyumbang enam kursi di DPRD Sulbar,” jelasnya.
Dia berharap rakyat diberikan ruang untuk memilih calon pemimpinnya pada Pemilukada 2024 ini tanpa disuguhi berita-berita hoax maupun black campaign.
“Tentu calonnya berasal dari kader utama partai Nasdem untuk terus mengusung tema-tema perubahan. Karena lapisan masyarakat desa di Sulawesi Barat, memiliki animo yang sangat dominan menginginkan kader Partai Nasdem untuk memimpin lima tahun ke depan di Sulawesi Barat,” pungkas Hardianto.
BERITA TERKAIT: