Kegiatan yang mengambil tema 'Kita Semua Bersaudara' itu berlangsung di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Minggu malam (18/2).
Inisiator kegiatan dari aktivis 98 sekaligus TKN Prabowo-Gibran, Sulaiman Haikal mengatakan, hal ini bertujuan untuk mencairkan suasana dan menyambung kembali silaturahmi antar aktivis yang sempat terputus karena perbedaan pilihan di pilpres 2024.
"Kita ingin mencairkan suasana, menyambung kembali silaturahmi antar aktivis Pro Demokrasi dan Reformasi 98. Kemarin mungkin silaturahminya sempat terputus gara-gara pilpres, masing-masing ada di kosong satu, kosong dua dan kosong tiga," kata Haikal dalam keterangannya kepada media, Senin (19/2).
Haikal mengingatkan, bahwa kegiatan silaturahmi ini untuk menghangatkan kembali persaudaraan yang sudah terjalin lama. Dia juga meminta agar semuanya meninggalkan dahulu identitas politik pada pemilu 2024, karena sudah selesai dan menunggu hasilnya.
Haikal mengajak dengan kesadaran bersama antar aktivis Pro Demokrasi dan Reformasi 98 yang beda pilihan kemarin untuk rekonsiliasi kembali. Mengingat, lanjut dia, semuanya merupakan satu keluarga besar dengan habitat yang sama dan dari dulu juga bersama-sama memperjuangkan demokrasi dan reformasi.
Sementara itu, Relawan Generasi Mandiri Ganjar-Mahfud, Rega mengucapkan terima kasih telah menyelenggarakan acara seperti ini. Menurut Rega, setelah beberapa waktu dibedakan oleh pilihan politik namun pada akhirnya ada hal besar yang kita semua wajib pegang teguh. Yaitu, kesatuan dan persatuan bangsa untuk negara Indonesia.
Hal sama dikatakan Ketua Umum Garda Perubahan Indonesia (pendukung Paslon 01) Saiful Chaniago. Pihaknya menyambut baik kegiatan ini. Alasannya, karena bisa menyatukan kembali kembali persaudaraan karena pemilu sudah selesai.
"Kita punya semangat yang sama, untuk Indonesia lebih baik, untuk perbedaan politik itu biasa tapi persaudaraan tidak boleh pecah," ucap Saiful.
Menurutnya kegiatan ini merupakan hal yang positif karena dapat menjalin silaturahmi kembali dari beberapa waktu lalu mungkin beda pilihan atau referensi yang terpenting nilai-nilai perjuangan itu harus terus melekat.
Sementara itu, Dirwanto dari Relawan Amanat Indonesia (Anies) mengatakan ini merupakan mekanisme kenegaraan 5 tahunan.
“Kita sebagai aktivis harus juga ikut memastikan mekanisme ini berjalan dan biarkan dia berproses. Kalaupun ada keinginan dan harapan yang belum tersampaikan nanti akan berjalan dengan sendirinya, masyarakat sudah cukup dewasa,” ujar Dirwanto.
Aktivis yang hadir antara lain, M Dinaldo (Lesbumi NU), Febby Lintang (Aktivis 98), M Ridwan (Ketua Umum Gema Puan), Asfin Situmorang (Aktivis Kemanusiaan), Afriyan (Ketua Umum Alumni Universitas Pancasila), Monang Manullang (Instan Partisipasi Ganjar Presiden) dan Wira Kusuma (Persaudaraan 98).
Akhir dari kegiatan semua aktivis mengatakan 'Politik sekedarnya persaudaraan selamanya'.
BERITA TERKAIT: