Pengamat politik Citra Institute, Efriza menilai, pernyataan Ahok yang menyebut bansos hanya dilakukan zaman kerajaan tidak tepat, karena proses pengambilan keputusan penyaluran bansos dilakukan oleh pemerintah bersama parlemen, termasuk Fraksi PDI Perjuangan.
"Ahok lagi menggebu-gebu layaknya banteng keluar kandang, siap menyeruduk. Jadi wajar Ahok kurang paham proses dari bansos," tutur Efriza kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (6/2).
Dia menganggap Ahok tidak cermat mengkritik Jokowi, terutama persoalan bansos yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan publik, karena muncul dugaan pemerintah menyalurkan BLT untuk mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden.
"Proses bansos dilakukan oleh parlemen dan eksekutif dengan kesepakatan bersama. PDIP menyatakan sejak awal sebagai mitra kritis, lalu kenapa tidak ditolak sejak awal proses pembicaraan," urai dosen ilmu pemerintahan Universitas Pamulang (Unpam) itu.
"Menteri Sosialnya juga dari PDIP, semestinya suara sumbangnya terdengar sejak awal dong. Sehingga, karena tak cermat dalam melakukan kritik melalui membaca pola siapa yang sedang memerintah, maka kritik Ahok bernilai asbun (asal bunyi)," demikian Efriza menambahkan.
BERITA TERKAIT: