Dosen Ilmu Politik & International Studies, Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam berpendapat, dalam debat capres malam tadi Anies dan Ganjar paling menonjol, sedangkan Prabowo defensif.
"Dalam debat ketiga ini, Ganjar cerdas. Anies bernas dan ofensif. Prabowo defensif, namun kurang elaboratif," kata Ahmad Khoirul Umam kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (8/1).
Khoirul Umam menambahkan, Ganjar tampil simpatik, lebih tertib, pola konfrontasi yang terukur, dan diperkuat dengan substansi yang cukup impresif.
"Ganjar mampu mengelaborasi argumen tentang visi pertahanan, keamanan dan diplomasi ekonomi dengan cukup impresif," kata Khoirul Umam.
Sedangkan Anies, kata Khoirul Umam, tampil langsung menyerang lebih awal (preemptive attack), terutama terhadap Prabowo selaku pejabat publik.
"Serangan-serangan Anies terhadap Prabowo berpeluang menciptakan poin politik, namun bagi pendukung Prabowo, materi serangan itu dianggap berlebihan atau too much," kata Khoirul Umam.
Selain itu, Khoirul Umam melihat Prabowo tampak terpancing emosinya oleh serangan Anies. Hal itu terlihat betul dari ekspresi wajah Prabowo.
"Karena harus menahan emosi dan serangan-serangan yang tajam, Prabowo akhirnya kurang mengelaborasi substansi dan filosofi kebijakan pertahahan-keamanan dan strategi hubungan internasional secara memadai," tutup Khoirul Umam.
BERITA TERKAIT: