Hal ini disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, dalam media gathering "Refleksi Akhir Tahun" yang digelar di Gedung Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/12).
"Mestinya Pemilu harus lebih baik. Bukan hanya Luber Jurdil tapi juga bermartabat, beretika dan menjaga marwah keindonesiaan," kata Haedar Nashir.
Menurut sosok yang akrab disapa Buya itu, Pemilu yang berkualitas dapat dimulai dari penyelenggaraan debat Capres-cawapres yang digagas Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Debat tersebut, lanjut Haedar, seharusnya berisi adu gagasan dan mengupas hal-hal yang bersifat substansial. Bukan justru seperti ajang cerdas cermat.
"Sebab ketika mereka dilantik itu mereka migrasi dari politisi menjadi negarawan. Karena negarawan, maka harus memimpin Indonesia ini dengan benar," tegasnya.
Haedar pun menggarisbawahi, Muhammadiyah tidak menginginkan munculnya pendangkalan politik karena proses pemilu yang serba pragmatis dan oportunistik.
"Oleh karena itu, ayo semua elite yang terlibat dalam kontestasi, semua kekuatan politik yang terlibat dalam kontestasi dan semua kekuatan pendukung baik di pilpres maupun pileg, kita harus buat Pemilu ini lebih baik," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: