Pengamat politik dari Motion Cipta Matrix, Wildan Hakim, mengatakan keengganan Gibran berdebat di luar KPU merupakan bagian dari taktik komunikasi politik.
"Tim komunikasi Gibran berupaya meminimalisir efek negatif yang muncul dari ajang debat di luar KPU. Itu pilihan sikap yang wajar," kata Wildan kepada
, Minggu (24/12).
Sebab, sambung dosen ilmu komunikasi Universitas Al-Azhar Indonesia itu, penonton ajang debat di luar KPU bisa dari mana saja, berbeda dengan debat yang diselenggarakan KPU, yang penontonnya diatur secara ketat.
"Bila Gibran mau atau bersedia debat di luar KPU, pangsa pasar pemilih makin luas," pungkas Wildan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: