Salah seorang panelis debat yang ditunjuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyampaikan hal tersebut. Yakni, pakar hukum tata negara dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof. Susi Dwi Harijanti.
Susi yang hadir langsung ke lokasi debat menilai, pertanyaan-pertanyaan yang disusun dirinya bersama 10 panelis lainnya tidak cukup mengungkap visi misi 3 capres.
"Sebagai salah satu pembuat soal, saya berpendapat ada jawaban-jawaban yang terlalu umum, kurang fokus dan spesifik. Misal terhadap pertanyaan tata kelola parpol," ujar Susi kepada wartawan, Kamis (14/12).
Dia tak memungkiri dengan jawaban 3 capres terhadap pertanyaan panelis tidak begitu spesifik.
"Secara umum para capres berusaha menjawab soal dengan cara-cara, sudut pandang serta penekanan yang berbeda-beda," jelas Susi.
"Saya bisa memahaminya karena dikaitkan dengan visi dan misi masing-masing capres," sambungnya.
Namun, Susi memandang keterbatasan yang dialami panelis untuk ikut bertanya langsung kepada capres, dalam rangka mendalami visi misi mereka, tidak terlepas dari pengaturan format acara.
"Durasi waktu debat yang terbatas membuat elaborasi menjadi terkendala," demikian Susi menambahkan.
BERITA TERKAIT: