Pasalnya, kata anggota Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu 2024, Julius Ibrani, pemanggilan yang menjadi kejutan karena baru kali pertama dilakukan Polda Jateng, kini menjadi sorotan publik.
"Pemanggilan terhadap sejumlah kepala desa di tahun pemilu ini telah menimbulkan kontroversi dan perhatian masyarakat," ujar Julius kepada wartawan, Sabtu (2/12).
Tanpa ada penjelasan utuh, lanjutnya, akan menjadi ancaman pada kepercayaan publik pada pelaksanaan Pemilu 2024. Terlebih, belakangan ramai isu mobilisasi kepala desa untuk mendukung kandidat calon tertentu.
"Belakangan ini ada indikasi kuat kontestan Pemilu yang berupaya memobilisasi dukungan para kepala desa untuk kepentingan pemenangan politik pemilu," katanya.
Julius menyebutkan, ada beberapa kejanggalan pada pemeriksaan kepala desa itu. Paling santer disorot adalah bagaimana Jateng menjadi salah satu wilayah pertarungan sengit, khususnya Pilpres 2024.
"Kejanggalan itu mulai dari momentumnya di tengah pelaksanaan pemilu, pemanggilan yang serentak, dan berlangsung di daerah utama kontestasi elektoral," tandasnya.
BERITA TERKAIT: