Kepada wartawan, anggota KPU RI, Betty Epsilon Idroos, mengatakan, pihaknya telah memperoleh informasi terkait pembobolan yang dikabarkan dilakukan hacker berjuluk "Jimbo", dan langsung dilakukan penelusuran, kerjasama dengan kementerian/lembaga terkait.
"Kami minta bantuan Satgas Cyber. Sekarang yang bekerja BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara)," kata Betty, di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa malam (28/11).
Menurutnya, koordinasi dengan BSSN dilakukan KPU RI untuk memastikan sumber data yang diduga dibobol, apakah dari lembaga penyelenggara Pemilu atau bukan.
"Jadi harus dicek dulu. Seperti apa datanya, bagaimana bentuknya, lagi dicek, lagi ditelusuri," tutur mantan anggota KPU Provinsi DKI Jakarta itu.
Informasi dugaan pembobolan data KPU itu pertama kali ramai di media sosial X, karena akun bernama Mario @p4cen0g3 memposting sebuah gambar tangkapan layar situs peretas.
Dalam postingan diperlihatkan logo KPU beserta beberapa keterangan terkait data pemilih, yang dia jelaskan berdasarkan apa yang dia ketahui.
"Seorang threat actor bernama Jimbo menjual data-data dari @KPU_ID sebesar 2 BTC dengan jumlah baris 252 juta dan field-field seperti NIK, NKK, nomor KTP, nama, TPS ID, difabel, e-KTP, jenis kelamin, tanggal lahir dan lain-lain. Data-data tersebut termasuk data KJRI, KBRI, KRI," ungkap akun Mario, di media sosial X, Selasa dini hari (28/11).
BERITA TERKAIT: